TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Ditengah-tengah kota Tangerang Selatan yang sebentar lagi berumur 9 tahun, ternyata masih ada puluhan warga yang buang air besar sembarangan (BABS) atau buang air besar di empang karena tidak mempunyai toilet.
"Di wilayah kami kelurahan Bakti Jaya, kecamatan Setu, masih ada rumah- rumah yang menggunakan empang untuk buang air besar, mereka mengaku tidak membuat toilet atau MCK karena tidak memiliki biaya," ungkap lurah Bakti Jaya Darmo Bandoro, Sabtu, 11 November 2017.
Menurut Darmo, pihaknya bersama Puskesmas Bakti Jaya sudah mendata dan memberikan imbauan untuk warga yang masih menggunakan jamban untuk buang air besar agar segera membangun toilet.
Baca : Situ Gitung Jadi Tempat Mojok, Airin: Itu Kewenangan Pusat
"Selain belum punya uang untuk membuat toilet, warga yang masih menggunakan jamban ini adalah warga asli, jadi sudah puluhan tahun tinggal dan masih mau menggunakan metode lama," ujarnya.
Di wilayah Babakan Pocis Rt 004 Rw 01 kelurahan Bakti Jaya, lanjut Darmo, setelah didata hanya ada satu keluarga yang tidak memiliki toilet untuk buang air besar.
Nasuh Oman 37 tahun warga kelurahan Bakti Jaya yang masih buang air di empang mengatakan memang ia ada niatan untuk membuat toilet tetapi setelah uamg terkumpul selalu ada saja keperluan yang lebih penting muncul. "Waktu itu sudah pernah mau bangun toilet, ternyata keperluan untuk bayar sekolah anak lebih penting, jadi saya tunda lagi membuat toiletnya," ungkapnya.
Nasuh tinggal di Babakan Pocis Rt 004 Rw 01 Kelurahan Bakti Jaya, kecamatan Setu, kota Tangerang Selatan sudah selama 20 tahun. Selama ini dia dan keluarganya buang air besar di empang belakang rumahnya.