TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius mengaku tidak mengetahui adanya alumnus yang keluar atau walk out, termasuk komponis Ananda Sukarlan, di tengah acara pada Sabtu pekan lalu.
Menurut Anies, kedatangannya justru disambut hangat, salah satunya oleh Romo Baskoro, seorang pengamat pendidikan dari perguruan Kanisius.
Di tengah acara, seorang alumnus sekaligus komponis dan pianis ternama, Ananda Sukarlan, sempat mengkritik panitia karena Anies hadir dalam acara tersebut diikuti dengan sikap walk out oleh alumnus lainnya. Ananda menilai panitia telah mengundang seseorang yang dianggap nilainya bertentangan dengan apa yang telah diajarkan Kanisius.
Baca: Anies Baswedan Tidak Tahu Ada Aksi Walk Out di Acara Kanisius
"Saya enggak tahu. Karena ketika di dalam ruangan semua orang ada di situ. Bahkan Romo Baskoro itu sahabat baik saya," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin, 13 November 2017.
Selain itu, Anies mengatakan dia kenal baik dengan Romo Benny Susetyo, yang juga turut hadir dalam acara tersebut. Menurut Anies, ia hadir ke acara itu selain sebagai gubernur, melainkan sebagai teman baik.
"Saya ini bukan kayak orang enggak kenal sama teman-teman di Kanisius. Dan ini bukan kedatangan pertama di Kanisius," tutur dia.
Dalam acara tersebut, Anies sempat menyampaikan pidatonya di hadapan tamu yang hadir. Namun, dia pun sempat sangsi dengan kabar adanya tamu yang keluar atau walk out saat ia menyampaikan pidato.
Baca juga: Kata Pribumi dalam Pidato Anies Baswedan Sarat Kontroversi
"Jadi, ketika dengar (kabar) tadi pagi, malah jadi saya ingat-ingat. Memang ada ya, yang keluar? Karena saya enggak ingat tuh, enggak lihat," ujarnya.
Di bagian lain Anies Baswedan tidak tahu Ananda Sukarlan melakukan aksi walk out memprotes kehadirannya. Namun dia tidak mempermasalahkan dan tetap menghormati sikap komponis itu.