TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dalam pengembangan transit oriented development (TOD) di ibu kota tidak boleh lepas dari tiga isu utama, yaitu lapangan pekerjaan, pendidikan, dan keterjangkauan harga. Masalah tersebut, kata Sandiaga, bukan tidak mungkin dihadapi setelah TOD rampung.
"Jadi di sini kami harus bisa pikirkan bagaimana orang (bisa) bekerja atau penciptaan lapangan kerja, bagaimana TOD ini bisa creating quality jobs," ujar Sandiaga Uno dalam focus group discusion terkait TOD di Balai Kota Jakarta, Selasa, 14 November 2017.
Selain itu, Sandiaga meminta agar pedagang kaki lima (PKL) ditata dengan baik. Sandiaga mengatakan tidak boleh ada kesemrawutan baru setelah TOD tersebut beroperasi.
Baca : Pejalan Kaki Beritahu Sandiaga Uno Cara Bereskan Tanah Abang
Dalam isu pendidikan, Sandiaga mengatakan nantinya TOD harus terintegrasi dengan beberapa moda transportasi yang bisa memberikan konektivitas ke sekolah-sekolah. Menurt Sandiaga, persoalan tersebut belum secara fokus dibahas, namun bukan tidak mungkin konektivitas bisa menyebabkan persoalan baru jika tidak dipikirkan.
"Karena sekarang belum terpikir, tapi nanti harus dipikirkan bagaimana orang ke depan harus sekolah tanpa kendaraan pribdi, tapi kendaraan umum," ujar Sandiaga.
Ketiga, Sandiaga meminta kepada pengembang TOD nantinya juga harus memikirkan keterjangkauan harga bahan pokok. Agar harga terkendali, ia meminta agar bahan pokok tersebut bisa didistribusikan dengan baik.
"Harus sederhana, transaparan, dan terbuka. Harus dipikirkan bagaimana gejolak harga yang fluktuatif itu bisa kita redam, sehingga harga-harga ibu kota itu terjangkau," ujar Sandiaga.
Simak : Perumnas dan KAI Bangun TOD Pertama di Tanjung Barat
Sandiaga juga mengatakan jangan sampai pengembangan TOD meninggalkan peran pasar tradisional. Menurut dia, pasar tradisional bisa menjaga kestabilan harga bahan pokok. Untuk itu, pengembang diminta agar tidak hanya memikirkan kepentingan kelas menengah ke atas.
"Pasar tradisional jangan ditinggalkan. Jangan hanya memikirkan yang kelas menengah ke atas. Pak presiden waktu sampaikan itu, selalu menitipkan tiga daerah sperti di Singapura bagaimana TOD itu itu bisa berkembang," ujar Sandiaga.
Di luar itu, Sandiaga juga meminta pengembang untuk merumuskan pengembangan kawasan yang menjadi titik-titik pariwisata sejarah di Jakarta. Salah satunya adalah Masjid Istiqlal yang bisa diintegrasikan dengan stasiun. Contoh lainnya, Sandiaga mengatakan daerah Tanah Abang dan Jatinegara juga terdapat titik sejarah. "Kalau MRT kami lihat di koridor utama, kami bisa bangun konektivitas karena pariwisata akan jadi sumber dari penciptaan lapangan kerja yang baik bagi warga Jakarta," ujarnya .