TEMPO.CO, Jakarta - Lampu penerangan jalan umum di jalan layang nontol yang dilewati bus Transjakarta Koridor 13 rute Ciledug-Tendean tak bisa terpasang tahun ini.
Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta mengupayakan lampu bisa medio tahun depan setelah anggarannya masuk APBD DKI Jakarta 2018.
"Anggaran yang kami ajukan sebesar Rp 14 miliar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Yuli Hartono di Balai Kota DKI, Kamis, 16 November 2017. "Sekitar Mei atau Juni 2018 baru pasang lampu."
Dia membenarkan akibat belum terpasang lampu jalan maka operasional Transjakarta Ciledug-Blok M hanya sampai pukul 19.00 WIB. "Iya, hanya bisa sampai maghrib."
PT Gemavirta Abadi, perusahaan pemenang tender pengadaan, wanprestasi sehingga kena blacklist. Pemenang kedua sempat bakal menggarap tapi dibatalkan karena waktunya tak cukup sampai akhir tahun anggaran yang direncanakan.
Koridor 13 Transjakarta diresmikan oleh Gubernur Djarot Saiful Hidayat pada 16 Agustus 2017. Saat diresmikan, jembatan layang nontol sepanjang 9,3 kilometer itu belum dilengkapi lampu penerangan jalan. Walhasil, operasional bus terbatas pada pukul 05.00 hingga 19.00.
Yuli memperkirakan persiapan lelang proyek pemasangan sekitar 400 lampu tersebut dimulai pada Desember 2017 oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta. Lelang bakal makan waktu sekitar 2 bulan, kemudian pemasangan ditargetkan selesai paling cepat 3 bulan.
Menurut Yuli, instansinya memang membatalkan menunjuk perusahaan pemenang kedua lelang proyek pemasangan lampu untuk menggarap proyek. Alasannya, tak cukup waktu kalaupun digarap. Yuli lantas mematikan mata anggaran pengadaan lampu pada 2017 kemudian mengusulkan kembali anggarannya di 2018.
Anggaran untuk lampu busway Transjakarta Ciledug-Tendean yang diajukan dalam APBD 2018 sebesar Rp 14 miliar, lebih rendah Rp 4 miliar dari anggaran tahun yang yang dimatikan, yakni Rp 18 miliar.