TEMPO.CO, Bekasi - Akibat crane Jasa Marga terbalik, kemacetan parah terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Cikampek. Ekor kepadatan di tol Cikampek sampai di Halim Perdanakusuma, sedangkan ekor kepadatan di tol JORR mencapai 15 kilometer. Petugas memberlakukan sistem contra flow untuk mengatasi kepadatan.
GM PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Kristianto mengatakan kemacetan di ruas tol JORR bukan semata-mata karena crane yang terbalik. "Karena pertemuan di simpang susun Cikunir," kata dia.
Kristianto mengatakan crane terbalik di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 15 A terjadi karena kehilangan daya angkat ketika mengangka kerangka papan VMS. "Penyebab pastinya masih dilakukan investigasi," katanya di lokasi, Kamis, 16 November 2017.
Baca: Crane Terbalik di Tol Cikampek, Jalur Arteri Macet Total
Menurut dia, secara teori crane mampu mengangkat kerangka tersebut. Sebab, crane memiliki beban 50 ton, sedangkan beban yang diangkat hanya 6 ton. Tapi, diduga karena ada mechanical error, crane kehilangan daya angkat.
"Operator sudah mempunyai SIO (Surat Izin Operasi), begitu juga crane memiliki SILO (Surat Izin Laik Operasi," kata dia.
Ia mengatakan, papan VMS di KM 15 rencananya dipindahkan lebih ke barat sekitar 50 meter, karena berbenturan dengan kontruksi LRT dan Tol Jakarta-Cikampek Elevated. Dini hari tadi, kata dia, papan VMS seberat 6 ton tersebut mulai dipindah. "Ini musibah yang tidak bisa diprediksi, karena semua sudah sesuai prosedur," kata dia.