TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengimbau agar tidak ada demonstrasi kepada Kolese Kanisius. Ia juga mengatakan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah akan berjaga dan memastikan agar tidak ada penyerangan dan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius.
"Kami berharap memang tidak akan pernah ada," kata Dahnil melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Baca Juga:
Dahnil menyampaikan imbauan ini ia setelah beberapa Romo dan alumni Kolese Kanisius mendatangi Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kamis siang. Mereka, kata Dahnil menyampaikan kecemasan terkait isu ajakan dan provokasi untuk melakukan demo terhadap Kolese Kanisius.
Ajakan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius muncul setelah aksi walk out pianis Ananda Sukarlan ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato dalam acara Perayaan 90 Tahun Kolese Kanisius pada Sabtu malam, 11 November 2017. Ananda menganggap Anies merupakan sosok yang bertentangan dengan nilai-nilai pluralisme yang diajarkan Kolese Kanisius.
Dahnil juga menyampaikan sikap Ananda Sukarlan yang melakukan walk out ketika Gubernur Jakarta Anies Baswedan berpidato sebagai sikap pribadi. "Silahkan anda atau siapa pun yang ingin protes menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan," kata dia.
Baca: Milad Ke-108 Hijriah, Muhammadiyah Ajak Jaga Persatuan
Menurut Dahnil, siapapun yang berniat untuk mengadakan demonstrasi di Kolese Kanisius sama saja mendemonstrasi Gedung Dakwah Muhammadiyah yang letaknya berdempetan. Ia pun tidak membenarkan siapa pun yang memprovokasi atau mengajak melakukan demonstrasi di instansi pendidikan seperti Kolese Kanisius. "Apalagi isu yang dibawa tidak terkait dengan institusi tersebut," ujar dia.
Dahnil mengatakan upaya ancaman dan demonstrasi terhadap Kolese Kanisius, juga menjadi urusan kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah. "Selama ini terus hidup bertetangga dengan baik, damai dan berbagi dengan saudara-saudara kami di Kolese Kanisius," kata Dahnil.