TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 125 personil kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polsek Menteng disiapkan untuk berjaga di Kolase Kanisius untuk menghadapi unjuk rasa yang kabarnya akan dilakukan setelah salat Jumat siang ini.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas tindakan pianis ternama Ananda Sukarlan yang walk out saat Gubernur DKI Jakarta memberi pidato pada acara Acara Ulang Tahun ke 90 Kolese Kanisius.
Baca : PP Muhammadiyah Siap Jaga Kolese Kanisius dari Aksi Demonstrasi
"Total personil yang disiapkan 125 orang," kata Kasubsektor Cut Meutia Polsek Menteng, Ipda Ponijan, Jumat, 17 November 2017.
Sekitar pukul 10.00 satu kompi personil kepolisian dari Polda Metro Jaya telah datang menggunakan bus. Tak lama berselang, Ipda Ponijan langsung memimpin apel persiapan.
Rencana unjuk rasa yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir muncul dari Gerakan Pemuda Jalan Lurus (GPJL) dilakukan untuk menuntut Sekolah Kanisius meminta maaf kepada masyarakat Jakarta atas sikap Ananda Sukarlan dan sekelompok orang yang mendukung aksi walk outnya. Sikap tersebut dianggap telah menghina Anies Baswedan.
Komposer dan pianis ternama Ananda Sukarlan sebelumnya memprotes panitia dengan melakukan walk out karena mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam peringatan 90 tahun Kolese Kanisius Jakarta. Ananda menganggap figur Anies berlawanan dengan nilai pluralisme yang diajarkan di Kolese Kanisius.
Peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius itu digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 11 November 2017 lalu. Untuk pertama kalinya, Kanisius memberi penghargaan kepada lima alumni yang dinilai berprestasi. Mereka adalah Ananda Sukarlan (komponis serta pianis), Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka), juga Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).