TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan tiga kata kunci yang harus diingat para personel siaga bencana Ibu Kota. "Siap, tanggap, dan galang, tiga kata kunci operasi siaga Ibu Kota," kata Anies saat memimpin apel operasi siaga bencana di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 November 2017.
Anies Baswedan menjelaskan, seluruh jajarannya harus dalam kondisi siap siaga. Mereka juga harus tanggap dalam merespons bencana. "Tidak boleh lepas tangan dan lempar tanggung jawab, harus proaktif koordinasi, serta segera bertindak jika ada masalah. Kalau ada masalah, jangan tunggu orang lain," ucapnya.
Baca: Tinggalkan Balai Kota, Ini Kata Anies Baswedan di Munas KAHMI di Medan
Anies juga meminta jajaran di lapangan tidak saling menyalahkan, tapi saling bantu dan menopang satu sama lain. Selanjutnya, arti kata kunci galang adalah semua tidak bekerja sendiri. Anies menginstruksikan agar semuanya terlibat dengan mengajak warga dari berbagai kalangan.
Dalam mengantisipasi bencana, Anies menginstruksikan agar posko bencana bersiaga 24 jam, baik personelnya, peralatan, alat komunikasi, maupun kebutuhan logistik di lokasi rawan bencana. Semua jajaran juga diminta terus memantau tinggi permukaan air. Jika sudah melewati batas ketinggian normal, Anies meminta sistem peringatan dini segera diaktifkan.
Adapun potensi bencana selain banjir yang perlu diwaspadai adalah angin puting beliung dan pohon tumbang. Anies mengingatkan agar ada antisipasi tiang listrik roboh, melakukan pencegahan dengan memangkas pohon yang sudah terlalu tinggi, dan mengurangi volume dedaunan. Petugas sumber daya air juga diminta rutin mengeruk lumpur dan sampah di sungai.
Sedangkan arahan Gubernur Anies Baswedan untuk petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI ialah memastikan armada pengangkut sampah tersedia dalam jumlah yang cukup. "Petugas Dinas Sosial dan TNI siapkan bantuan warga bencana berupa makanan, minuman, dapur umum, dan obat-obatan. Bila harus mengevakuasi, lakukan itu dengan cara seefektif mungkin," tuturnya.
