TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan semua pelatih, asisten pelatih, hingga atlet di Jakarta akan mendapat honornya pada akhir tahun ini. Hal itu akan terus didorong, meski pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta belum menyelesaikan konflik dualisme kepemimpinan.
"Saya sudah dapat arahan dari Ketua KONI Pusat bahwa akan dipastikan kami memiliki kebijakan mendorong adanya kepemimpinan di KONI DKI Jakarta," ujar Sandiaga di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad, 19 November 2017.
Sebelumnya, Sandiaga sudah pernah mengumpulkan dua kubu kepengurusan KONI, yakni Yudi Suyoto dan Dodi Amar, di Balai Kota untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sampai saat ini, Sandiaga masih menunggu perkembangan penyelesaian pertikaian atau islah antara dua kepengurusan itu.
Baca: Sandiaga Uno Ungkap Alasan DKI Ingin Revisi Pergub Monas
Kisruh antardua kubu itu berimbas terhadap para atlet DKI Jakarta. Mulai pelatih hingga atlet tidak mendapat honor selama enam sampai tujuh bulan. Meski begitu, Sandiaga menjamin hak pelatih serta atlet tetap diberikan lewat Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono mengatakan anggaran gaji pelatih serta atlet sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2017.
"Soal penggajiannya untuk atlet 2017 sudah masuk dan dalam waktu yang tidak lama akan masuk ke rekening langsung atlet, pelatih, dan asisten pelatih," kata Ratiyono.
Perseteruan di dalam KONI sempat mempersulit proses pencairan bonus senilai Rp 9 miliar bagi atlet dan pelatih dalam ajang Pekan Olahraga Nasional, tapi Sandiaga Uno berjanji menyelesaikannya. Hingga kini, solusi penyelesaian konflik internal KONI masih dalam tahap mediasi dengan pihak Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia.