TEMPO.CO, Tangerang - Seorang pemimpin perusahaan bernama Kokok Herdhianto Dirgantoro menawarkan pekerjaan kepada MA, 20 tahun, perempuan yang menjadi korban persekusi Cikupa, Tangerang. Tawaran itu diberikan karena Kokok bersimpati dengan kejadian yang menimpa MA. “Saya mengutuk pelaku penelanjangan dan pemukulan, juga mencaci mereka yang menyebarkan video korban,” tulis Kokok dalam akun facebooknya yang diposting 16 November 2017.
Dalam postingan yang sama, Kokok menyatakan siap memberikan tempat tinggal dan perlindungan kepada MA. “Yang bersangkutan kami garansi tak akan mendapat perundungan dan akan selalu dilindungi oleh karyawan lain,” tulisnya lagi.
Kokok menegaskan, tawaran itu bukan untuk sok jadi pahlawan. Dia hanya ingin ada bentuk nyata untuk membantu korban.
Baca: Dua Sejoli Diarak Bugil di Tangerang, Polisi Tangkap Lima Pelaku
Saat diminta konfirmasinya, Kokok membenarkan tawaran yang dia posting di facebook. Namun pria ini menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. "Saya mohon maaf belum bisa menerima permintaan wawancara," kata Kokok, Senin, 20 November 2017.
Persekusi yang terhadap MA terjadi pada 11 November 2017. Saat itu MA yang berada di rumah kontrakan sedang dikunjungi oleh kekasihnya R. Tiba-tiba sekelompok pria datang dan menuduh mereka berbuat mesum. Pasangan itu ditelanjangi dan diarak bugil keliling kampung. R berkali-kali menerima pukulan. Beberapa orang merekam adegan itu dan menyebarkannya lewat internet.
Persekusi Cikupa ini menjadi perhatian. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah Toto, Ketua RT di tempat tinggal MA.