Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

image-gnews
Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Iklan

TEMPO.CO, Pulau Seribu - Penyegelan Pulau Pari oleh Kepolisian Kepulauan Seribu pada hari ini, Senin, 20 November 2017, mendapat perlawanan dari warga setempat. Sempat terjadi bentrok akibat saling dorong warga dan polisi.

Koordinator Koalisi Selamatkan Pulau Pari, Ony Mahardhika, mengatakan sekitar pukul 11.15 WIB kepolisian memasang papan informasi penyegelan, kemudian warga melakukan penolakan. Akibatnya, terjadi saling dorong antara warga dan polisi.

"Lima belas orang warga mengalami luka-luka dan sejumlah ibu-ibu yang terkena pukulan sempat mendapat perawatan," kata Ony, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 20 November 2017.

Ony menuturkan, pada pukul 08.00 tadi, Kepolisian Kepulauan Seribu datang ke Pulau Pari dengan membawa 80 personel, empat anggota Tentara Nasional Indonesia, dan 30 anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan penyegelan. Warga merasa lahan tersebut adalah milik mereka sehingga tak mau menyerahkannya. Ony mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan kepolisian sekaligus meminta penyegelan segera dihentikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ony menduga penyegelan dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto, yang mengklaim memiliki sertifikat tanah di Pulau Pari. Dugaan itu dipicu papan penyegelan dengan tulisan, “tanah milik Pintarso Adijanto”.

“Warga menduga sertifikat milik Pintarso terbit dengan menyalahi aturan,” ujar Ony.

Menurut dia, warga tengah melaporkan terbitnya sertifikat Pintarso ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Ombudsman, serta Kantor Staf Kepresidenan supaya dibatalkan. Karena itu, Ony meminta kepolisian menghormati proses pelaporan yang sedang mereka lakukan agar tak terjadi lagi bentrok dengan masyarakat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.


Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

1 Januari 2017

Sejumlah warga melihat bangkai Motor Polisi yang di bakar mahasiswa saat menggelar unjukrasa di Depan kampusnya di Universitas Muhammdiyah, Makassar, 28 Oktober 2016. Dalam aksi peringatan Sumpah pemuda ini mahasiswa membakar 7 Motor milik Polisi dan memacetkan sejumlah jalan. TEMPO/Iqbal Lubis
Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.


Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

23 Desember 2016

Dora Natalia Singarimbun kembali bertemu dengan Aiptu Sutisna di Mapolda Metro Jaya, 23 Desember 2016. INGE/TEMPO
Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.


Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

23 November 2016

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.


Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

19 November 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.


Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

17 November 2016

Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.


Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

5 November 2016

Suasana minimarket yang dijarah warga saat terjadi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta, 4 November 2016. Dalam kerusuhan tersebut warga melempari toko - toko dengan bantu dan menjarah barang di mini market. M Iqbal Ichsan/Tempo
Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.


Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

5 November 2016

Warga memperbaiki toko mereka yang dilempari oleh massa saat terjadi kerusuhan di Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, 5 November 2016. Kerusuhan terjadi setelah unjuk rasa adili Ahok di Istana Merdeka berakhir ricuh pada malam hari. TEMPO/Frannoto
Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.


PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

19 Oktober 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.


Petani Karawang Mengungsi ke Jakarta demi Suaka Politik  

18 Oktober 2016

Warga mengumpulkan barang pribadinya saat alat berat meratakan bangunan-bangunan di sekitar Jalan Banten dan Karawang, Bandung, 6 Oktober 2016. Bangunan-bangunan ini merupakan tempat tinggal warga yang menolak eksekusi. TEMPO/Prima Mulia
Petani Karawang Mengungsi ke Jakarta demi Suaka Politik  

Ratusan petani Karawang mengungsi ke Jakarta demi ampunan dan kenyamanan.