TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) tidak diisi oleh orang-orang yang ikut menyukseskan dia dalam pemilihan kepala daerah DKI lalu. "Kami pastikan ini bukan tempat penampungan tim sukses," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 23 November 2017.
Sandi mengatakan orang-orang yang terpilih menjadi anggota TGUPP adalah yang profesional sesuai bidang yang digelutinya. "Kami akan betul-betul put the right man at the right place," kata Sandiaga Uno.
Seleksinya, Sandiaga Uno menyebutkan, akan dilakukan secara terbuka. Adapun untuk komposisi antara TGUPP yang diisi oleh PNS dan non-PNS, Sandi mengaku belum menentukannya. Namun, ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah anggota TGUPP karena ada penggabungan dengan tim dari wali kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mempekerjakan 73 orang dalam TGUPP yang masing-masing digaji dengan APBD DKI. Karenanya, rencana anggaran untuk tim pun melonjak dari yang awalnya Rp 2 miliar menjadi Rp 28 miliar.
Anggaran Rp 28 miliar merupakan gabungan dari anggaran tim percepatan di Balai Kota dan pemerintah kota, serta penambahan anggota TGUPP. Tim Wali Kota dibentuk pada awal tahun melalui peraturan gubernur (pergub) yang diteken pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan pergub itu, TGUPP bertugas memantau perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program prioritas gubernur. Mereka juga wajib memantau pelayanan perizinan dan non-perizinan yang bernilai strategis.
Tim gubernur tersebut kini berisi 15 orang, sedangkan di lima pemerintah kota yang disebut Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWUPP), yang berjumlah 30 orang. Dari jumlah itu, Anies menambahkan lagi 28 anggota TGUPP baru sehingga jumlah totalnya menjadi 73 orang.