TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta menggelar uji coba gratis bus Metrotrans mulai Senin, 20 November 2017 selama seminggu. Sejak lima hari beroperasi, banyak warga Jakarta antusias menyicipi bus ramah penumpang difabel ini.
Lantai rendah atau lower deck bus Metrotrans semakin memudahkan penumpang, terutama difabel, untuk menaiki bus ini. Memasuki Metrotrans, selama masa uji coba, petugas akan memberi karcis bertuliskan "Gratis" sehigga penumpang tidak perlu membayar sepeser pun.
Alunan musik jazz What A Wonderful World dari penyanyi kondang Louis Armstrong menyambut para penumpang Metrotrans. Kesan mewah langsung terlihat dari lantai bus yang bermotif kayu.
Bus ini memiliki dua pintu, yakni pintu depan dan tengah. Pintu depan digunakan untuk masuk, sedangkan pintu tengah untuk keluar. Di dekat kedua pintu terdapat mesin tap in dan tap out, sehingga penumpang dapat dengan mudah meletakkan kartunya untuk membayar tarif bus tanpa perlu didatangi satu per satu oleh petugas.
Bagian dalam bus Metrotrans oleh PT Transjakarta yang melayani rute Bundaran Senayan - Harmoni. Tempo/Zara Amelia Adlina
Bagian depan bus dikhususkan untuk penumpang wanita. Ruang prioritas wanita itu terdiri dari 12 kursi penumpang reguler dan empat kursi prioritas. Delapan kursi di antaranya dibuat duduk berhadapan, sedangkan sisanya menghadap ke depan.
Bella dan Tari, salah satu penumpang Metrotrans merasa senang atas pengaturan kursi yang berhadapan tersebut. "Jadi kalau kita berempat naik bus ini bisa ngobrol tanpa nengok-nengok. Enak buat rekreasi sih," kata Bella pada Jumat, 24 November 2017.
Di bagian belakang bus untuk penumpang pria dan wanita diisi dengan 25 kursi yang menghadap depan. Selama menaiki Metrotrans, penumpang akan dihibur dengan dua televisi yang melantunkan musik.
Baca: Begini 6 Jalur Antimacet Transjakarta Diuji Coba
Angga, penumpang Metrotrans lainnya, merasa dimanjakan dengan fasilitas tersebut. "Kalau naik Transjakarta biasa bosen, enggak ada tv. Di sini ada tv, apalagi yang diputar lagu jazz, jadi kesannya mewah banget," kata dia sambil tertawa.
Angga juga turut senang dengan hadirnya Metrotrans rute Bundaran Senayan - Harmoni ini. Menurutnya, akses menuju kantornya menjadi semakin mudah dan nyaman. "Saya dari Sudirman mau ke Sarinah jadi gampang," ucap dia.
Senada dengan Angga, Rio, penumpang lainnya juga turut senang dengan kehadiran Metrotrans. "Enggak perlu nyeberang ke halte Busway karena bus ini berhenti di pinggir jalan, jadinya enggak repot," kata Rio.
Televisi di dalam bus Metrotrans, armada terbaru PT Transjakarta yang melayani rute Bundaran Senayan - Harmoni. Tempo/Zara Amelia Adlina
Bus Metrotrans memang tidak melewati jalur khusus. Ketinggian lantai Metrotrans yang rendah membuatnya tidak bisa mengambil penumpang lewat koridor Busway biasa yang dirancang untuk bus berlantai tinggi. Metrotrans melewati jalur umum, seperti kendaraan lainnya, sehingga penumpang dapat mengakses bus ini melalui halte Transjakarta yang terletak di pinggir jalan.
Bus ini juga dilengkapi dengan suspensi kemiringan serta ketinggian. Dengan demikian, penumpang difabel dapat dengan mudah menaiki bus Metrotrans. Di bagian pintu tengah juga tersedia tangga untuk memudahkan penumpang difabel yang dapat dibuka dan dilipat secara manual oleh petugas. Kamera Closed Circuit Television atau CCTV dalam bus ini juga berjumlah lebih banyak dari bus Transjakarta biasa, yakni hingga 12 kamera.
Saat ini, pemerintah baru mengoperasikan empat unit Metrotrans dengan rute Bundaran Senayan - Harmoni. Uji coba Metrotrans ini dilaksanakan selama seminggu secara gratis. Empat armada Metrotrans tersebut beroperasi mulai pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB
PT Transjakarta sebelumnya telah meluncurkan bus reguler yang beroperasi di luar jalur bus khusus pada 24 Agustus 2017. Salah satunya adalah Metro Trans, bus reguler dengan desain menarik dan terlihat modern.