TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membenarkan ada kenaikan anggaran untuk kegiatan kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Namun usulan kenaikan itu sudah muncul pada pemerintahan sebelumnya. Kenaikan itu juga disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang hak keuangan dan administratif pimpinan dan anggota DPRD.
"Pokoknya itu kami bilang sesuai dengan PP dan mereka (DPRD) punya hak sesuai dengan PP,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat, 24 November 2017. “Jadi kami cuma mengikuti saja."
Dalam rancangan APBD DKI 2018, sekretariat dewan mengajukan anggaran Rp 107,7 miliar untuk kegiatan kunjungan kerja pimpinan dan anggota legislatif. Padahal sebelum dibahas --saat masih tercatat dalam rencana kerja pemerintah daerah— angkanya hanya Rp 8,8 miliar. Sedangkan alokasi dana dalam APBD Perubahan 2017 adalah Rp 28,7 miliar untuk mata anggaran yang sama.
Baca: APBD DKI 2018 Jadi Sorotan, Anies Baswedan: Saya Bersyukur
Dasar hukum untuk menentukan biaya perjalanan dinas itu diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 190 Tahun 2017. Aturan itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono yang sempat menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, pada Februari 2017.
Sandiaga mengatakan, dalam rapat pembahasan rancangan APBD DKI 2018 memang rencana kenaikan itu sempat muncul. Namun penambahan anggaran bukan diajukan Gubernur Anies Baswedan. "Enggak Anies-Sandi nambahin, emang gila aja kita nambahin! Saya orangnya hemat banget," ujarnya.
Alih-alih menjelaskan kenaikan anggaran itu Sandiaga justru bercerita tentang perilaku hematnya. Dia menunjukkan sandal yang dipakainya. Harga sandal lebih murah dibanding sepatu namun dia lebih suka memakai alas kaki itu. Ini sudah menjadi kebiasannya sejak masih menjadi pengusaha.
Sandiaga juga bercerita tentang mobil yang digunakan saat kampanye Pilkada DKI 2017. Dia lebih sering menggunakan Datsun yang diproduksi Nissan Motor Company. Menurut dia, mobil itu harganya murah dan hemat bahan bakar. "Setelah elektabilitas naik, ganti pakai Nissan Livina," katanya.
Prilaku hematnya itu, kata Sandiaga, bakal dia terapkan juga selama menjabat wakil gubernur. Salah satu contoh adalah dengan mematikan beberapa pendingin ruangan, khususnya di ruang kerjanya. “Terlalu dingin, buang-buang energi,” ujarnya.
Penghematan itu pula yang membuatnya bisa membangun usaha. Sandiaga Uno beranggapan, prilaku hemat itu bisa meminimalisir pengeluaran dan meningkatkan pendapatan. "Nah ini yang kami akan dorong lima tahun ke depan,” ujarnya. “Enggak bisa sekaligus, tapi dalam pelan-pelan, kultur kita akan berubah."