TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menyebar sketsa wajah orang yang diduga menyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Namun hingga hari ini, belum ada satu informasi apa pun mengenai orang yang dicurigai itu.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan setelah sketsa wajah itu disebar pada Jumat lalu, tidak kurang dari 290 penelepon menghubungi nomor khusus yang disediakan polisi. “Kebanyakan hanya orang-orang yang memastikan kontak polisi tersebut dapat dihubungi atau tidak,” katanya, Ahad, 26 November 2017. "Ada juga yang menawarkan jasa paranormal."
Baca: Novel Baswedan Siap Beberkan Bukti Keterlibatan Jenderal Polisi
Paranormal itu mengaku bisa membantu penyidik menemukan orang dalam sketsa itu. Namun penyidik tidak melayani tawaran itu.
Sketsa orang yang diduga penyerang Novel itu dibuat Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Kepolisian Republik Indonesia dengan Australian Federal Police. Visual terduga pelaku diperoleh dari sejumlah closed circuit television atau CCTV di tempat kejadian perkara. Penyidik juga telah memeriksa 66 saksi untuk melengkapi keterangan.
Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Pelakunya dua orang berboncengan sepeda motor. Penyerangan terjadi setelah penyidik senior KPK itu salat subuh di Masjid Al-Ikhsan di dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.