TEMPO.CO, Jakarta - Bondan Winarno merupakan sosok yang selalu membawa inspirasi. Sebagai penulis dan wartawan, karya-karyanya penuh warna dan mudah dipahami. Termasuk investigasinya membongkar skandal tambang emas Bre-X di Busang, Kalimantan Timur.
Bondan Winarno juga salah satu figur yang mengenalkan istilah maknyus di dunia kuliner Tanah Air. Pergaulannya yang luas dan aktivitasnya yang dinamis tidak lepas dari didikan di rumah dan sekolah sejak kanak-kanak. Termasuk menjadi anggota pramuka siaga dan penggalang di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga:Kisah Bondan Winarno Jadi Ketua Regu di Jambore Pramuka Dunia
Bondan ‘Maknyus” Winarno itu meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta pada Rabu pagi, 29 November 2017. Dia termasuk salah satu dari 120 tokoh yang menulis di buku berjudul “Surat dari dan untuk Pemimpin” yang diterbitkan Tempo Institute, pada tahun 2012.
Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim menjelaskan Bondan Winarno antusias ketika diminta menulis di buku tersebut. “Karena Pak Bondan punya kepedulian dengan anak muda,” ujar Mardiyah pada Rabu, 29 November 2017.
Dalam suratnya yang berjudul Be Your Best, Bondan menuliskan pesannya untuk generasi muda Indonesia.
“Kawula muda yang nantinya akan memimpin bangsa ini, Anda perlu memakai prinsip ini: Be Your Best! Anda tidak perlu berjanji kepada orang lain. Anda hanya perlu berjanji kepada diri sendiri,” ujarnya.
Bondan mengatakan, anak muda tidak perlu membandingkan diri mereka dengan prestasi orang lain. Menurutnya, ukurannya untuk melakukan yang terbaik adalah diri kita sendiri.
“Bila Anda hari ini hanya mampu berlari 10 kilometer, apakah Anda benar-benar sudah melakukannya dengan sebaik-baiknya? Jangan-jangan Anda hanya melakukannya dengan setengah hati karena sebenarnya kemampuan Anda adalah berlari 20 kilometer tanpa jeda,” kata Bondan.
Bondan mengatakan, dalam persaingan kesempatan kerja yang semakin ketat di masa sekarang, hanya yang terbaiklah yang akan mendapat kesempatan. Ia menuturkan, anak muda perlu melatih diri sekeras-kerasnya agar dapat mencapai prestasi itu.
“Ketika prestasi itu tercapai, dan Anda tidak berhenti menempa diri Anda, niscaya Anda akan mampu mencapai lebih baik lagi,” tutur Bondan.
Ia mengatakan, inti dari prinsip Be Your Best ini adalah pengembangan pribadi. Menurutnya, almarhum Cacuk Sudarijanto, telah menerapkan prinsip tersebut. Ia mengatakan, Cacuk terus-menerus belajar dan senantiasa mengembangkan diri.
Sehingga Cacuk, kata Bondan, selalu mendapat pekerjaan yang terbaik pula dalam hidupnya. Dalam usia 40 tahun Cacuk menjadi Direktur Utama PT Telkom dan pada usia 52 tahun, ia menjadi Menteri Muda Urusan Restrukturisasi Ekonomi Nasional di Kabinet Persatuan Nasional
Menurut Bondan, Indonesia membutuhkan banyak sekali pemimpin. Namun ia berpesan pada anak muda untuk berdedikasi dalam melaksanakan setiap tugas yang dimiliki.
“Jangan dulu bermimpi menjadi presiden bila menjadi ketua kelas saja Anda tidak serius. Kita memerlukan jutaan ketua RT yang cakap, ratusan ribu kepala desa yang dapat memakmurkan warganya. Kenapa hanya jabatan gubernur dan presiden yang diincar?” ujar Bondan
Bondan berpesan pada anak muda, bila kelak menjadi pemimpin, dalam kapasitas apapun, cobalah untuk mengikuti perkembangan zaman, agar Anda selalu harmonis di dalam lingkungan di mana Anda berada.
Simak juga: 3 Postingan Terakhir Bondan Winarno, Missing This Sunset
Tetapi menurutnya, anak muda harus berpegang teguh pada hal-hal prinsip. “Jangan korupsi! Jangan mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama,” kata Bondan.
Perjalanan bangsa ini untuk menjadi yang terbaik, menurut Bondan, masih terbebani oleh kepentingan pribadi yang didasari ketamakan. Bila 230 juta warga bangsa ini masing-masing menjadi yang terbaik, kata Bondan, secara otomatis bangsa Indonesia akan menjadi the best state ever.
“Mulailah dengan diri Anda sendiri. Jangan menunggu yang lain,” ujar Bonda Winarno.
RIANI SANUSI PUTRI