TEMPO.CO, Jakarta - Ketua pelaksana Kongres Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar, membantah dugaan uang yang digunakan untuk Reuni 212 berasal dari partai tertentu. Ditemui Tempo di Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Bernard mengaku dana Reuni 212 berasal dari dana pribadi panitia pelaksana acara.
“Kongres (Alumni 212) ini pake duit kita sendiri. Gak ada sumbangan dari partai, dari ini, dari itu. Panitia ini banyak mengeluarkan uang. Sampai menggadaikan BPKB mobil, tahu gak?” ujar Bernard Abdul Jabbar, Kamis, 30 November 2017.
Baca: Pembatalan Sepihak oleh Asrama Haji, Alumni 212: Kami Rugi Besar
Bernard menjelaskan, Reuni 212 tidak memiliki maksud makar, kudeta, ataupun melawan pemerintah. Reuni tersebut dimaksudkan untuk memberikan sumbang saran kepada pemerintah melalui rembuk bersama umat-umat di seluruh Indonesia. “Nah apa salahnya kalo ada warga negara, berkumpul, kemudian mereka berembuk, kemudian mereka melakukan upaya untuk melakukan sumbang saran. Apakah gak boleh? Ini kan untuk kebutuhan pemerintah juga.”
Presidium Alumni 212 akan menggelar reuni Alumni 212, yakni aksi politik terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok waktu itu. Peserta kongres, menurut Bernard, sekitar 500 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Bernard juga menjelaskan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dijadwalkan akan menyambut Alumni 212 dalam acara Reuni 212 pada Sabtu, 2 Desember 2017, di Monas.
Acara tersebut akan berlangsung tiga hari, yaitu Kongres Nasional Alumni 212 di Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI), Cempaka Putih, yang berlangsung dua hari, 30 November–1 Desember 2017 dan Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu, 2 Desember.
ZUL’AINI FI’ID N. | DA