TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu wisatawan mendatangi Kebun Binatang Ragunan di hari kedua libur panjang akhir pekan pada Sabtu, 2 Desember 2017.
Sutrisno, 38 tahun, wisatawan asal Bekasi, Jawa Barat, salah satunya. Ia membawa istri dan kedua anaknya ke Kebun Binatang Ragunan, karena menganggap Ragunan sebagai objek wisata yang murah dan nyaman.
"Saya sudah tiga kali ke Ragunan. Anak-anak saya suka melihat hewan," kata Sutrisno kepada Tempo.
Menurut Sutrisno, berwisata ke Kebun Binatang Ragunan saat ini sudah jauh berbeda dengan tiga tahun Islam. Sutrisno menganggap Ragunan sudah lebih bersih dan nyaman dengan berbagai fasilitas yang lengkap untuk pengunjung. "Tidak jauh dari rumah dan juga mudah aksesnya."
Wisatawan lainnya, Adi Prasetyo, 39, bahkan membawa seluruh keluarganya yang berjumlah delapan orang berlibur ke Ragunan. "Saya bawa semuanya orang tua, istri dan anak saya. Sekaligus ada acara gathering RT di Kebun Binatang Ragunan," kata Adi, warga Purikartika, Serang, Banten.
Adi baru dua kali ke Ragunan. Menurut dia, berlibur ke Ragunan cukup menyenangkan karena murah dan tempatnya bersih. "Cocok sebagai tempat liburan keluarga," ujarnya. "(Koleksi) Hewannya juga cukup komplit. Anak saya suka lihat gajah dan burung rangkong."
Yang repot adalah pengunjung yang membawa kendaraan pribadi ke Kebun Binatang Ragunan karena akses parkirnya sangat minim. Bahkan, pengelola sempat mengalihkan parkir ke tempat lain karena parkir utama sudah penuh. "Parkirnya sulit," ujar Adi.
Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Usaha Kebun Binatang Ragunan Ketut Widarsana mengatakan pada libur panjang akhir pekan memang sering terjadi lonjakan pengunjung. Biasanya, bisa mencapai 50 ribu orang.
"Kalau di luar libur panjang akhir pekan biasanya hanya paling banyak 40 ribu pengunjung," tutur Ketut.
Pada hari Sabtu, 2 Desember 2017, hingga pukul 13.00 WIB jumlah pengunjung hampir menyentuh 20 ribu orang. Kunjungan terbesar terjadi pada libur Tahun Baru 2017, yang mencapai 230 ribu orang.
Jika jumlah pengunjung membludak biasanya banyak anak-anak yang lepas dari kendali orangtua di Kebun Bintang Ragunan. Sehari bisa dilaporkan 5-10 orang anak terpisah dari orangtuanya. "Tapi, selalu bisa ditemukan oleh petugas atau pengunjung lain," ujar Ketut.