TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 bisa saja merembet sampai ke Pemilihan Presiden pada 2019. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kalah melawan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI kini elektabilitas mereka bersaing ketat menjelang Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil survei elektabilitas oleh Indo Barometer pada 15-24 November 2017, Ahok berada di posisi keempat dengan elektabilitas sebesar 3,3 persen. Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 itu hanya terpaut 0,3 persen dengan Anies Baswedan yang menangguk elektabilitas 3,6 persen.
English version: Ahok, Anies Baswedan listed as Presidential Candidates Favorites
Survei nasional Indo Barometer dilakukan di 34 Provinsi yang melibatkan 1.200 responden. Rentang kesalahan atau margin eror sigi ini cuma 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei diumumkan dalam diskusi dan pemaparan survei Indo Barometer bertajuk "Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?" di Hotel Century, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 3 Desember 2017.
Ahok masuk bui setelah diputus bersalah pada 9 Mei 2017 dalam perkara penodaan agama oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ketika itu, dia baru saja kalah pilkada melawan Anies Baswedan.
Grafis: Vonis Ahok dalam Kasus Penistaan Agama
Ahok dihukum 2 tahun penjara potong tahanan di Markas Korps Brimob, kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat. Sedangkan Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 bersama wakilnya, Sandiga Salahuddin Uno.
Urutan elektabilitas Ahok dan Anies Baswedan berada di bawah Prabowo Subianto dan Jokoki. Berikut hasil survei top of mind responden untuk Calon Presiden pada 2019 yang berpeluang menantang inkumben Presiden Joko Widodo alias Jokowi:
*Joko Widodo (34,9 persen)
*Prabowo Subianto (12,1 persen)
*Anies Baswedan (3,6 persen)
*Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (3,3 persen)
*Gatot Nurmantyo (3,2 persen)
*Ridwan Kamil (2,8 persen)
*Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen)
*Megawati Soekarnoputri (2,0 persen)
*Tito Karnavian (1,8 persen)