TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sudah enam bulan meringkuk sebagai narapidana perkara penodaan agama ternyata lebih populer ketimbang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Ahok berada di posisi keempat dengan elektabilitas dalam Pemilihan Presiden 2019 sebesar 3,3 persen seperti yang ditunjukkan hasil survei terbaru Indo Barometer. Sedangkan Panglima TNI Jenderal Gatot berada di bawahnya dengan 3,2 persen. Ahok juga berbeda tipis, hanya 0,3 persen, dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi atasnya dengan 3,6 persen.
Survei nasional Indo Barometer dilakukan di 34 Provinsi yang melibatkan 1.200 responden. Rentang kesalahan atau margin error sigi ini cuma sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei tersebut diumumkan dalam diskusi dan pemaparan survei Indo Barometer bertajuk "Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?" di Hotel Century, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 3 Desember 2017.
Ahok masuk bui setelah diputus bersalah pada 9 Mei 2017 dalam perkara penodaan agama oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ketika itu, dia baru saja kalah pilkada melawan Anies Baswedan.
Ahok dihukum 2 tahun penjara potong tahanan di Markas Korps Brimob, kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat. Sedangkan Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 bersama wakilnya, Sandiga Salahuddin Uno.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah mengirimkan Amanat Presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat tentang pergantian Panglima TNI. Presiden Jokowi dalam surat tersebut mengajukan calon tunggal KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Gatot, dia tak ingin mencampuri keputusan Presiden Jokowi dalam pemilihan panglima TNI. Gatot mengatakan Presiden Jokowi memilih Panglima TNI berdasarkan kebutuhan. "Karena Presiden yang akan menggunakan panglima menggantikan saya bertugas ke depan," kata Gatot seusai menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan di Markas Besar TNI Cilangkap, Senin, 4 Desember 2017.
Gatot berharap Panglima TNI yang akan menggantikan dirinya bisa mengemban tugas sesuai kebutuhan Presiden Jokowi. "Presiden yang menggunakan berdasarkan tantangan tugas ke depan."
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Jokowi menempati urutan pertama dengan elektabilitas top of mind sebesar 34,9 persen. Posisi kedua Prabowo Subianto dengan elektabilitas jauh di bawah Jokowi, yakni 12,1 persen.
Alasan responden menginginkan Jokowi kembali untuk memimpin republik ini karena tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja tiga tahun Jokowi cukup tinggi, yakni mencapai 61,8 persen. Responden menilai ada peningkatan dalam pembangunan, dekat dengan rakyat kecil, sesuai dengan janji kampanye, bantuan pendidikan, dan Jokowi memberikan bantuan bagi masyarakat miskin.
Demikian urutan elektabilitas berdasarkan survei top of mind responden setelah Ahok dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
*Joko Widodo (34,9 persen)
*Prabowo Subianto (12,1 persen)
*Anies Baswedan (3,6 persen)
*Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (3,3 persen)
*Gatot Nurmantyo (3,2 persen)
*Ridwan Kamil (2,8 persen)
*Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen)
*Megawati Soekarnoputri (2,0 persen)
*Tito Karnavian (1,8 persen)
Figur-figur yang muncul tersebut, termasuk Ahok dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dinilai oleh Indo Barometer berpeluang menantang Jokowi dalam Pilpres 2019.