TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah calon penumpang kereta bandara sudah mengunjungi Stasiun Sudirman Baru, meskipun stasiun itu batal dioperasikan pada 1 Desember 2017. Dalam pengamatan Tempo, Senin, 4 Desember 2017, paling tidak ada tiga calon penumpang yang mengunjungi stasiun tersebut sejak pukul 10.00-12.00 WIB. Mereka datang dengan beberapa tujuan.
Seorang calon penumpang kereta bandara, Diah Asri Erowati, 60 tahun, datang sendirian ke Stasiun Sudirman Baru sekitar pukul 11.30. Perempuan asal Bogor itu mengatakan hanya ingin meninjau lokasi stasiun.
Baca : Operasional Kereta Bandara Kemungkinan Bakal Molor Lagi
"Saya sebenarnya sudah tahu stasiun belum beroperasi, tapi saya cuma mau tahu lokasinya. Soalnya 15 (Desember) nanti saya mau ke bandara (Soekarno-Hatta)," kata dia di depan Stasiun Sudirman Baru.
Asri menuturkan tertarik naik kereta bandar udara (bandara) karena waktu tempuhnya yang diklaim hanya 55 menit. Sedangkan, kalau naik bus, waktu tempuh dari Bogor bisa sampai empat jam. "Macet banget di tol Bogor-Jakarta," ucapnya.
Selain waktu tempuh yang singkat, Asri tertarik naik kereta bandara karena harganya yang murah, yaitu Rp 30 ribu. Seperti diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengatakan harga promo untuk kereta bandara sebesar Rp 30 ribu, sedangkan harga normal Rp 100.000.
"Kalau harganya sudah normal, kayaknya enggak tertarik lagi deh," ujarnya sambil tersenyum.
Menurut seorang petugas keamanan Stasiun Sudirman Baru, selain Asri, ada dua penumpang yang sudah datang ke stasiun tersebut tadi pagi. Dia menuturkan kedua calon penumpang tersebut ingin naik kereta bandara dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Petugas mengatakan kedua calon penumpang kereta bandara itu tak mengetahui bahwa Stasiun Sudirman Baru belum beroperasi. "Begitu dikasih tahu, mereka langsung ngeloyor pergi cari kendaraan lain," tutur petugas keamanan yang enggan disebut namanya itu.