TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana meninjau lokasi tanggul Kali Pulo jebol di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Desember 2017. Peninjauan tersebut sekaligus untuk mencari solusi.
“Selasa, saya mau bicara dengan masyarakat Jatipadang karena kita perlu space kalau mereka ingin kita efektif bekerja,” kata Sandiaga Uno di Cilandak, Jakarta Selatan, Ahad, 3 Desember 2017. Tanggul Jatipadang jebol pada Kamis, 30 November 2017.
Fatimah Burhan, istri ketua RT 03, mengatakan banjir datang tiba-tiba saat warga sedang menunaikan salat magrib. “Kalau tembok yang menahan air jebol sekaligus, mungkin bisa kayak tsunami arusnya, bisa ada korban jiwa,” ujarnya saat ditemui Tempo, Senin, 4 Desember 2017.
Menurut Fatimah, saat itu, hujan yang berlangsung dua jam tanpa henti membuat Kali Pulo di depan rumahnya meluap. Namun pada pukul 18.00 ia menyaksikan tiba-tiba air kali surut. "Saya sudah curiga, kalau surut, pasti tanggul jebol," ujar wanita berusia 53 tahun itu.
Beruntung, kata dia, hanya bagian bawah tanggul yang jebol. Sedangkan bagian atas tanggul, yang menyerupai tembok, masih bertahan menahan laju air. “Setelah aliran air sudah tidak begitu deras, barulah tembok bagian atas jebol dan menumpahkan sisa air,” ucapnya.
Fatimah menuturkan, karena kejadiannya tiba-tiba, sebagian warga di enam RT tidak siap menghadapi banjir setinggi dada orang dewasa tersebut. Walaupun tidak memakan korban jiwa, Fatimah berujar ada satu orang yang terluka pada bagian tangan. “Karena terjepit pintu,” tuturnya.
Selain itu, Fatimah melanjutkan, ada juga dua keluarga yang terjebak di dalam rumah karena pintu rumahnya tertahan air. "Sampai jendelanya harus dibobol warga," katanya.
Fatimah menjelaskan, dampak jebolnya tanggul ini menjadi yang terparah dibanding yang terjadi pada 19 Oktober 2017. “Saat itu hanya 30 sentimeter, sekarang hampir 100 sentimeter,” ujarnya sembari berharap Sandiaga Uno menepati janji.