TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Siti Nurhayati, 22 tahun, perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Perumahan Amarapura Blok F 2 Nomor 18, RT 002 RW 05, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan, dikenal tetangga sebagai pribadi yang baik.
"Dia tinggal di sini sudah sejak SMP (sekolah menengah pertama). Anaknya baik banget dan sopan. Dia tinggal berdua dengan adik angkatnya. Sedangkan ibu angkatnya tinggal di daerah Jawa Tengah," kata Eva Cahyanti, 34 tahun, tetangga korban, Senin, 4 Desember 2017.
Baca: Mayat di Pinang Ranti Diduga Tewas karena Serangan Jantung
Menurut Eva, yang rumahnya bersebelahan dengan tempat kejadian perkara, Siti sempat berbelanja di rumahnya. Malam harinya, Siti tak disangka sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah.
"Kaget banget. Sekitar pukul 23.00, adik angkatnya teriak dateng ke rumah saya. Lalu saya cek ke dalam, tapi enggak melihat apa-apa. Saya panggil tetangga lain untuk memastikan, ternyata Siti sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Eva mengatakan tidak ada yang mengetahui siapa pelakunya. Menurut adik angkatnya, ada pacar Siti yang datang bersama seorang rekannya.
"Saya dengar ada yang buka pagar rumahnya dia, lalu ada motor keluar dari dalam rumah ngebut, enggak lama adik angkatnya itu teriak dan datang ke rumah saya," ucapnya.
Setahu Eva, Siti sehari-hari bekerja di kantor notaris di wilayah Gading Serpong. "Saya tidak tahu nama kantornya. Kantor notaris apa di daerah Gading Serpong," tuturnya tentang Siti yang tewas dengan cara tragis tersebut.