TEMPO.CO, Bekasi - Seluas 11 hektare lahan untuk pembangunan depo kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Stasiun Bekasi Timur belum dibebaskan. Pemilik proyek itu, PT Adhi Karya Tbk, menargetkan proses pembebasan lahan selesai pada Maret tahun depan.
Pejabat pembuat komitmen proyek LRT, Jumardi, mengatakan total kebutuhan lahan yang mesti dibebaskan mencapai 14 hektare. Namun sebagian besarnya berada di depo Stasiun Bekasi Timur yang masuk wilayah Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Baca: PMD Dipangkas Anies-Sasndi, Jakpro Tunda Percepatan Proyek LRT
"Di depo, ada 11 hektare yang butuh dibebaskan," kata Jumardi di sela diskusi "LRT dan Masa Depan Bekasi" di Universitas Islam 45 Bekasi, Selasa, 5 Desember 2017. Jumardi mengatakan proses pembebasan lahan oleh Badan Pertanahan Nasional membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan. Karena itu, paling lambat Maret tahun depan baru bisa selesai.
Jumardi menuturkan, secara keseluruhan, LRT Cawang-Bekasi Timur dan Cibubur Dukuh Atas membutuhkan lahan 60 hektare. Hanya, sebagian besar lahan yang dipakai merupakan milik pemerintah, yang berada di pinggir ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ataupun Jakarta-Bogor-Ciawi. "Hanya 14 hektare milik warga," ucapnya.
Untuk membebaskan lahan seluas itu, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 1,6 triliun. Meski belum ada pembebasan atau pembayaran, 3 dari 14 hektar lahan sudah dipakai PT Adhi Karya. Lokasi lahan itu di sepanjang jalan tol. "Tiga hektare yang sudah dipakai. PT Adhi Karya sudah membuat perjanjian dengan pemilik lahan," kata Jumardi. "Paling lambat Januari proses pembayaran selesai."
Berdasarkan data PT Adhi Karya, perkembangan proyek fisik LRT lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 26,36 persen, lintas Cawang-Cibubur 44,685 persen, dan lintasan Cawang-Dukuh Atas mencapai 11,458 persen. Sehingga total progres tahap pertama baru mencapai 25,212 persen.
Proyek LRT itu ditargetkan beroperasi pada akhir Mei 2019. Target tersebut meleset karena pada awalnya transportasi massal itu diharapkan membantu mobilitas ketika perhelatan Asian Games pada Agustus 2018.