TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto heran saat ini difteri juga menyerang orang dewasa. Di Indonesia, Koesmedi menyebutkan ada kasus orang dewasa berusia 45-54 tahun menjadi korban infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan itu.
Koesmedi mengatakan pemerintah hingga kini masih mencari penyebab masalah tersebut. "Itu yang menjadi pertanyaan teman-teman, karena vaksin ini kan cukup kuat," katanya saat ditemui di Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih, Jalan Peta Utara, Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu pagi, 6 Desember 2017.
Baca Juga:
Di DKI Jakarta, korban wabah difteri ada 22 orang tahun ini. Semuanya berusia di bawah 10 tahun. "Umumnya anak-anak. Ada yang belum divaksin, ada juga yang sudah. Kami masih menelusuri," ucap Koesmedi.
Baca: Kabupaten Tangerang KLB Difteri, Sudah 4 Orang Meninggal
English version: Breaking News: 22 Children in Jakarta Infected with Diphtheria
Semua korban wabah difteri tersebut sudah diobati dan sembuh. Wabah berasal dari kuman Corynebacterium diphtheria, yang penyebarannya cukup cepat melalui udara. Menurut dia, wabah difteri bisa dicegah dengan vaksinasi sejak bayi. Lalu, vaksinasi lanjutan atau booster pada usia 2 tahun untuk menguatkan vaksin pertama.
Untuk mengantisipasi agar wabah tidak meluas, tiap puskesmas di DKI diminta waspada. Jika ada yang terkena difteri, ia meminta petugas melakukan surveillance, yaitu melacak sampai sejauh mana dan asal kuman itu menjangkiti korban.