TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, H.M. Subuh mengatakan pihaknya akan menggelar outbreak response immunization (ORI) di tiga provinsi terkait dengan kejadian luar biasa difteri, yang kini sedang meresahkan masyarakat.
ORI merupakan imunisasi yang dilakukan tiga kali dengan rumus 016, yakni imunisasi pertama, lalu bulan depan dan enam bulan kemudian diimunisasi kembali. "Dari hasil penyelidikan epidimologi, ada tiga kriteria yang terkena difteri, yaitu 66 persen tidak imunisasi sama sekali, 31 persen tapi tidak lengkap imunisasinya, dan 3 persen imunisasi lengkap," ujar Subuh.
Baca: Dinas Kesehatan DKI Heran Difteri Juga Serang Orang Dewasa
Artinya, menurut Subuh, kebanyakan orang yang terkena difteri adalah mereka yang tidak diimunisasi sama sekali. Adapun yang melakukan imunisasi lengkap, tapi tetap terjangkit, diakibatkan daya tahan tubuh menurun.
ORI akan digelar di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, dinasnya akan berkoordinasi dengan semua pihak. "Semoga hari Senin, 11 Desember 2017, bisa mulai," ucapnya.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Banten Yus Ruseno dan Rostina menyatakan akan berkoordinasi dengan gubernur masing-masing untuk menggelar ORI.
"Berharap semua masyarakat ikut terlibat imunisasi difteri. Kepada awak media juga mohon diinformasikan karena kesuksesan imunisasi ini bukan dari kita, tapi semua masyarakat," kata Yus.
MOH. KHORY ALFARIZI | DA