TEMPO.CO, Tangerang - Banjir rob di permukiman nelayan Kampung Baru Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Namun 1.700 keluarga memilih tetap bertahan meski air laut sudah tiga hari merendam rumah mereka.
"Air laut sudah masuk rumah, tingginya 70 sentimeter,” kata Misbah, tokoh masyarakat Dadap, Kamis, 7 Desember 2017. “Kami masih bisa bertahan, tapi harta benda banyak yang rusak, perabot, barang elektronik tak sempat diselamatkan."
Saeful, warga setempat, mengatakan air laut biasanya mulai masuk ke perkampungan pada siang hari. Menjelang tengah malam, ketinggian rob kembali susut seiring dengan siklus pasang surut air laut. "Sudah tiga hari ini siklusnya seperti itu," ucapnya.
Lurah Dadap Fauzi mengatakan keselamatan dan kesehatan penduduk terancam jika banjir rob terus berlanjut. Masuknya air laut yang kotor ke perkampungan dikhawatirkan membawa bibit penyakit. “Warga membutuhkan bantuan logistik dan perahu karet,” tuturnya.