TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti mengatakan penyebab kasus difteri di wilayahnya sangat tinggi adalah penderita belum pernah mendapat imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap. Hingga saat ini penderita difteri di Kabupaten Tangerang mencapai yaitu 23 orang, empat di antaranya meninggal.
"Penyebab difteri itu adalah kuman Corynebacterium diphtheria, kemungkinan besar penderita tidak diimunisasi atau imunisasi tidak lengkap," ujar Desiriana, Kamis 7 Desember 2017.
Wabah Difteri telah merebak di 9 desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Tangerang sejak April lalu. Dalam kurun waktu April-Desember tercatat 23 kasus. Empat penderita yang berusia 4-6 tahun meninggal. Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyatakan KLB Difteri sejak akhir Oktober lalu.
Baca: Kasus Difteri Jabodetabek Disebut Terparah, Ini Kata Kadis DKI
Setelah penetapan status KLB, kata Desiriana, Dinas Kesehatan melakukan langkah preventif dalam menanggulangi dan mengantisipasi penularan penyakit menular ini, salah satunya adalah melakukan ORI (outbreak response immunization) untuk desa yang ada kasus Difteri." Semua masyarakat di desa yang ada kasus kita imunisasi tidak terbatas usia,"katanya.
Untuk itu, Desiriana menghimbau agar masyarakat mau melaksanakan imunisasi difteri terutama kepada anak-anak nya sesuai anjuran pemerintah."Karena sampai sekarang masih banyak masyarakat yang menolak imunisasi."