TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dapat terjadi pergeseran tanah yang berpotensi longsor.
"Kemungkinan terjadi pergeseran tanah berdasarkan yang kita terima dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) September sampai November. Bahwasanya mereka memberikan surat info ke seluruh gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia tentang kemungkinan bencana alam terjadinya pergeseran tanah akibat alam," kata Jupan Royter saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 7 Desember 2017.
Di Jakarta Selatan, wilayah yang terjadi pergeseran tanah dan rawan longsor, yaitu Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Tebet, Pesanggarahan, Pasar Minggu, dan Cilandak. "Jakarta Timur itu ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo," kata Jupan Royter.
Menurut Jupan, akan terjadi pergeseran menengah apabila hujan turun dengan intensitas lebih tinggi dari normal, kemungkinan bisa terjadi longsor di sekitarnya. "Mitigasi pergeseran tanah informasi kita selalu update baik dari BMKG, instansi dari BNPB, atau instansi dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut," kata Jupan.
Jupan mengatakan kepada masyarakat agar tetap mewaspadai rawan longsor karena iklim susah ditebak. "Kita selalu informasikan yang kita dapat dari BMKH dari Hidros kita selalu share ke masyarakat dengan media sosial Twitter. Kita juga minta masyarakat untuk informasikan ke call center 112 layanan kedaruratan bisa informasikan kita update terus kita informasikan lagi ke masyarakat," katanya.