TEMPO.CO, Bekasi - Isak tangis keluarga pecah menyambut kedatangan jenazah Mashita Octavia, korban pembunuhan. Gadis berusia 17 tahun itu tewas mengenaskan karena dieksekusi oleh orang tak dikenal di depan perumahan Alinda Kencana I, Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Sabtu dinihari, 9 Desember 2017.
Jenazah tiba di rumah duka, Pondok Ungu Permai (PUP) Sektor V Blok H 2 Nomor 22 RT 05 RW 34, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu petang, 9 Desember 2017.
Baca juga: Pembunuhan Sadis di Bekasi, Begini Luka Bacokan di Tubuh Mashita
Jenazah baru saja diautopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah Mashita langsung dimakamkan oleh keluarga di tempat permakaman umum (TPU) di Babelan.
"Saya tidak menyangka, dia meninggal secara tidak wajar," kata kakek korban, Sanusi, 65 tahun. Ia meminta polisi agar segera menangkap pelakunya, dan diberikan hukuman setimpal. Sebab, pelaku dengan sengaja menghabisi nyawa cucunya secara sadistis.
Baca Juga:
Sanusi tak menyangka. Niat menyusul cucunya yang tak bisa melanjutkan perjalanan karena sepeda motornya rusak justru mendapati Mashita tak bernyawa. Jenazahnya tergeletak di tanah dengan berlumur darah akibat luka bacok di sejumlah tubuhnya.
"Saya menyusul karena dia menghubungi bahwa shock breaker-nya patah," kata dia.
Heny, 60 tahun, sang nenek, mengatakan mengenal cucunya memiliki pribadi periang, dan penurut. Selama ini tinggal bersama dengan kakek-neneknya, dan adiknya yang masih berusia 15 tahun karena orang tuanya berada di Yogyakarta. "Kami sangat terpukul dengan kejadian ini," kata dia.
Mashita Oktavia tewas mengenaskan dengan luka bacok di bagian perut sebelah kiri, leher kiri bawah, dan pinggul kiri belakang. Ia dihajar orang tak dikenal ketika sedang menunggu keluarganya di depan perumahan Alinda 1 karena sepeda motornya rusak sekitar pukul 01.00 WIB.
Ketika menunggu itu, pelaku seorang diri datang dari belakang. Orang tak dikenal tersebut lalu menarik korban ke belakang dan menghujaninya dengan senjata tajam jenis celurit. Korban pun tergeletak tak berdaya dengan bersimbah darah.
Puas dengan perbuatannya, pelaku meninggalkan korban menuju ke arah dalam perumahan Permata sambil berjalan kaki. Polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor jenis Yamaha Mio milik korban. Polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku pembunuhan, diduga pelaku sudah mengenali korban sebelumnya.
ADI WARSONO