TEMPO.CO, Jakarta - Warga dan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyambut rencana Anies-Sandi menutup jalan di depan Stasiun Tanah Abang walaupun masih menjadi wacana.
"Ya senang, yang penting kan rapi, bersih, apalagi terjamin keamanannya," kata seorang penjual makanan di pinggir jalan yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Antara di Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.
Rencana penutupan jalan untuk 400 PKL itu direspons baik oleh para pedagang. Mereka antusias karena hal itu membantu para PKL lebih leluasa berdagang. "Senang, nanti kan jadi ada pasar jongkok, kumpul jadi satu," ujar seorang pedagang makanan lain bernama Amrin.
Seorang pejalan kaki, Lies juga merasa senang dengan rencana yang digagas Anies-Sandi tersebut, karena dengan begitu pejalan kaki akan terhindar dari kecelakaan saat pejalan ingin menyeberang. "Karena terkadang masih saja ada angkutan umum dan pengendara motor yang ugal-ugalan, jadi kita sebagai pejalan kaki suka takut," kata Lies.
Baca: Alasan Anies Baswedan Rahasiakan Konsep Penataan Tanah Abang
Namun pejalan kaki lain, Kiki, menyarankan pemerintahan Anies-Sandi untuk mengkaji lagi rencana itu. Alasannya, menurut dia, jalan itu punya hajat orang banyak. "Masalahnya jalan yang ditutup itu istilahnya punya hajat orang banyak jadi kalau harus ditutup coba dijelaskan bagaimana nantinya penggunaan jalan, akan dialihkan ke mana," ujar Kiki.
Hanya beberapa pedagang yang tahu tentang rencana penutupan jalan di kawasan Tanah Abang. Selebihnya masih banyak PKL yang belum mengetahui hal ini.
Masih belum ada informasi lebih lanjut terkait apakah wacana penataan kawasan Tanah Abang ini akan dilaksanakan atau tidak.