Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program one karcis one trip atau OK-Otrip, yang menerapkan sistem angkutan jalan terintegrasi. Ok-Otrip merupakan salah satu janji kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Rencana kerja mulai kami tunaikan implementasinya. Dalam waktu dua bulan, OK Otrip yang dirancang tim bersama jajaran bisa kami luncurkan pagi ini," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 14 Desember 2017.
Baca juga: Tarif OK Otrip Anies-Sandi Akan Disamakan dengan Versi Ahok
Anies mengatakan, uji coba sistem layanan tersebut akan dilakukan selama tiga bulan, mulai dari pertengahan Januari hingga April 2018. Ia menilai program ini penting lantaran memiliki dua tujuan, yaitu melayani warga dengan lebih murah dan mudah, juga memastikan penyediaan angkutan jalan tetap sejahtera.
"Keterlibatan dalam penyelenggaraan angkutan umum harus menguntungkan. Dengan begitu mereka bisa tingkatkan mutu pelayanan," katanya.
Integrasi, kata Anies, menjadi kunci program OK-Otrip. Sebab, sistem tersebut mengintegrasikan rute, manajemen, dan pembayarannya. Sehingga, ia berharap warga Jakarta bisa naik kendaraan umum dari dan ke mana saja karena angkutan umum tersambungkan satu sama lain.
Selain itu, ia memastikan angkutan umum tidak akan ngetem untuk kejar setoran. Soalnya, sistem pembayaran supir kini menggunakan rupiah per kilometer. Dengan begitu, penumpang mendapat kepastian waktu dalam menggunakan kendaraan umum.
Untuk menggunakan layanan tersebut, penumpang harus memiliki kartu OK-Otrip yang tersedia di halte-halte seluruh koridor Transjakarta. Kartu akan berlaku dalam durasi tiga jam, mulai dari tap in pertama naik kendaraan hingga tap in terakhir sebelum sampai tujuan, dengan biaya Rp 5 ribu.