TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan ada lima titik banjir atau genangan air saat hujan di Jakarta Selatan. Kelima titik itu ada di kawasan Jalan M.T. Haryono, Fly Over Pancoran, Jalan Rasuna Said, ITC Fatmawati, dan Jalan Gatot Subroto.
"Genangan terparah terjadi di kawasan Gatot Subroto dan Pancoran. Itu yang harus diwaspadai," kata Tri di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2017.
Baca juga:
Banjir di Jalan Protokol, Sandiaga: Allah Lagi Ngirimin Hujan
Anies Baswedan Ungkap Penyebab Banjir di Jakarta Kemarin
Menurut dia, genangan terjadi di kawasan tersebut karena drainase yang ada di jalan tidak berfungsi dengan baik akibat tersumbat banyak sampah. Selain itu, di beberapa titik drainase terlihat terjadi sedimentasi lumpur.
Genangan diperparah karena adanya utilitas untuk kabel yang menghambat air mengalir. "Karena kabel juga belum dipindahkan.”
Dengan pembangunan ducting oleh Dinas Pekerjaan Umum, diharapkan secara bertahap kabel tersebut dapat dipindahkan.
"Tapi tahun ini tidak ada penambahan (titik banjir dan genangan). Justru berkurang," ucap Tri. Namun dia tidak bisa menyebutkan jumlah pengurangan titik banjir tersebut.
Menurut Tri, sebenarnya di Jakarta Selatan tidak ada lagi lokasi yang menjadi titik banjir. Sebab, kriteria lokasi yang disebut banjir adalah terjadi genangan air lebih dari 1 x 24 jam.
"Tapi itu sudah tidak ada. Kalau banjir, warga juga sudah tidak bisa aktivitas sama sekali. Itu yang sebenarnya dinamakan banjir," ujarnya.
Persoalan di Jakarta Selatan pada musim hujan ini, kata dia, hanya ada di beberapa kawasan, yang terjadi genangan, dan cukup mengganggu masyarakat.
"Yang paling urgen itu di Gatot Subroto. Di depan Balai Kartini juga cukup tinggi (genangannya). Hotel Kartika Chandra tergenang juga dampak dari sana," kata Tri.
Simak juga: Banjir Dukuh Atas, Anies Marah karena Pompa Rusak Didiamkan
Genangan yang cukup menjadi masalah di Jalan Gatot Subroto disebabkan oleh di hampir seluruh drainasenya terjadi pengendapan lumpur yang banyak sekali. Namun dinas terkait telah menerjunkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum untuk membenahi endapan lumpur di sana.
"Seluran yang ada di Gatot Subroto sudah parah sekali (pengendapan lumpur)," ujar Tri menjelaskan titik banjir di wilayahnya.