TEMPO.CO, Jakarta - Nurhidayatulloh, 24 tahun, ditemukan tewas gantung diri di pintu kamar mandi di dalam rumah kontrakannya, di Jalan Suka Bakti II, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Kamis, 14 Desember 2017, pukul 11.30 WIB.
"Korban dalam posisi tergantung di pintu kamar mandi dalam kontrakan dengan menggunakan tali tambang plastik warna hijau," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Desember. “Jasad korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, Suryani (22),” katanya.
Argo mengatakan, pada pukul 06.00, tetangga korban, Ince Martini (23), melihat Nurhidayatulloh sedang berada di depan rumah kontrakannya, sedangkan di dalam rumah, Suryani sedang bicara dengan tamu laki-laki. “Suryani memang sedang menerima tamu laki-laki yang merupakan temannya (Suryani), bernama Muhammad Arifin (24),” ujar Argo.
Argo belum bersedia mengungkapkan pukul berapa Arifin keluar rumah, dan apa yang terjadi antara Nurhidayatulloh dan Suryani. Argo mengatakan tiba-tiba pada pukul 11.30 WIB, Suryani berteriak-teriak minta pertolongan.
Dua orang tetangga, Muliyah (42) dan Ita Zahara (39), datang ke lokasi. Mereka menemukan Nurhidayatulloh gantung diri. Kemudian mereka melepaskan tali tambang plastik, dan menurunkan tubuh korban. Setelah itu, warga membawa Nurhidayatulloh ke Rumah Sakit Ichsan Medical Center Jombang, Ciputat, untuk mendapatkan pertolongan pertama. “Namun, nyawanya tak tertolong,” kata Argo.
Sekitar 20 menit setelah kejadian, enam orang anggota Kepolisian Sektor Ciputat tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Setelah memeriksa dan melakukan olah TKP, polisi mendapat informasi bahwa korban baru tinggal di sana sekitar dua pekan.
Dari dalam rumah korban, polisi menemukan sebuah bong, alat pengisap sabu. Saat ini jasad korban gantung diri Nurhidayatulloh diautopsi di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.