TEMPO.CO, Jakarta – Tanggul Jatipadang yang terletak di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kembali jebol untuk yang kelima kalinya.
Jebolnya tanggul menyebabkan aliran air dari Kali Pulo merendam sejumlah rumah warga setinggi lutut orang dewasa. Warga terpaksa mengungsi ke mushola dan daerah yang lebih tinggi untuk menghindari luapan air.
Baca: Perintah Anies Baswedan di Lokasi Tanggul Jatipadang yang Jebol
“Jebol lagi, tadi pas magrib jebolnya. Mirip-mirip waktunya sama yang jebol kedua kali kemarin,” ujar Fatimah Burhan, seorang ibu di RT 03 yang daerahnya menjadi korban banjir saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Desember 2017.
Fatimah menceritakan, hujan yang turun pada sore hari dengan intensitas yang cukup deras menyebabkan air dari Kali Pulo meluber melewati bibir tanggul.
Hingga pada sekitar pukul 18.00, tanggul yang sedang dalam masa perbaikan pasca-jebol pada 11 Desember lalu tersebut, kembali tak kuasa menahan laju air hingga akhirnya kembali bobol. Namun, kata dia, lokasi jebolnya tanggul berada di sisi yang belum selesai diperbaiki, yakni di sisi yang hanya ditumpuk karung sak pasir dan batu.
Tanggul Jatipadang, yang berfungsi menahan luapan air dari Kali Pulo, dalam kurun waktu dua bulan ke belakang sudah mengalami kebobolan sebanyak empat kali. Jebolnya tanggul pertama kali terjadi pada bulan Oktober 2017 lalu dan terakhir pada Senin, 11 Desember 2017.
Pemerintah sudah berusaha bertindak cepat untuk menanggulangi tanggul yang jebol tersebut, di antaranya dengan mengerahkan bantuan petugas pasukan oranye dan biru untuk memasang sak karung dan bronjong batu kali untuk menahan air.
Baca: Tanggul Jatipadang Jebol Lagi, Anies Baswedan: Ganti dengan Beton
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun terhitung sudah tiga kali mendatangi lokasi banjir. Dalam kunjungan terakhirnya, dia berjanji akan membuat tanggul Jatipadang menjadi permanen dengan membangun tanggul beton untuk menahan laju air.
M JULNIS FIRMANSYAH