TEMPO.CO, Jakarta - Tanggul Kali Pulo di RT14 RW 06 Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, jebol sekitar pukul 14.45, Rabu, 20 Desember 2017, sehingga rumah warga setempat terendam banjir. Tanggul jebol lantaran kali yang menyempit tersebut tidak kuat menahan derasnya air usai diguyur hujan selama satu jam.
"Benar tanggul di sana jebol. Petugas sudah ada di lokasi. Namun kondisi aliran kali masih cukup deras dan membahayakan," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Firmansyah.
Tanggul Kali Pulo di RT14 RW6 Jatipadang jebol setelah hujan satu jam pada Rabu, 20 Desember 2017. Dokumentasi Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan.
Sebelumnya, tanggul di RT3 RW6 Jatipadang jebol diterjang derasnya air hujan pada pekan lalu. Imbasnya, hampir seluruh kawasan RW 06 Jatipadang terendam banjir.
Saat ini, petugas juga masih mendirikan tanggul batu kali permanen di RT 03 RW 06, yang sempat jebol. Tanggul dibangun setinggi dua meter dengan panjang 35 meter. "Tanggul yang jebol saat ini menyebabkan banjir sampai ketinggian 40 sentimeter di rumah warga," ucapnya.
Baca: Banjir Jatipadang, 166 Bangunan Serobot Lahan Kali Pulo
Menghadapi tanggul di Jatipadang yang berulang kali jebol pada musim hujan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyiapkan rencana jangka panjang. Anies berencana melebarkan Kali Pulo, yang menyempit di wilayah itu.
"Jangka panjang harus ada pelebaran sungai itu. Harusnya 20 meter, sekarang tinggal 2 meter," ujarnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 17 Desember 2017.
Tanggul Kali Pulo di RT14 RW6 Jatipadang jebol setelah hujan satu jam pada Rabu, 20 Desember 2017. Dokumentasi Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan.
Anies melihat penyebab tanggul jebol berulang kali adalah sejumlah tempat yang semestinya dilalui aliran sungai hilang karena ada bangunan rumah warga. "Sampai warga di sana menyebutnya sungai yang hilang karena di atasnya rumah-rumah," ucapnya.