TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta menemukan pelanggaran narkoba paling banyak ditemukan di tempat hiburan malam selama 2017. Saat mengadakan Operasi Bersih Narkoba atau biasa disebut Ops Bersinar, BNNP DKI menemukan kasus positif menggunakan narkoba terbanyak ada di tempat hiburan malam.
Kepala BNNP DKI Jakarta Brigadir Jenderal Johnypol Latupeirissa menuturkan pengunjung hiburan malam masih mendominasi dalam kasus menyalahgunaan narkoba. BNNP DKI telah melakukan Ops Bersinar di 15 lokasi tempat hiburan malam, 9 lokasi rusun, 7 tempat kos, dan 1 apartemen selama 2017. "Dari situ kita temukan paling banyak di tempat hiburan," ujarnya di kantor BNNP, gedung Nyi Agung Serang, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Desember 2017.
Berdasarkan data BNNP DKI Jakarta, tes urine terhadap 1.537 pengunjung tempat hiburan malam menunjukkan 545 orang positif menggunakan narkoba. Bahkan pada 17 Desember 2017, ditemukan laboratorium untuk memproduksi sabu-sabu dan ekstasi cair di Diskotek MG Club International, di Jakarta Barat.
Baca: Ini Omzet per Hari Diskotek MG Club Jual Narkoba Ekstasi Cair
"Di rusun kita menemukan 31 orang yang positif menggunakan narkoba dan di kos-kosan serta apartemen 59 orang positif narkoba," kata Johnypol.
Namun Johnypol mengakui razia narkoba di rusun, kos-kosan, dan apartemen tidak bisa maksimal. Menurut dia, operasi narkoba ini kerap bocor. "Kendalanya adalah ruang yang luas. Akhirnya ketika kita memeriksa kamar ini sudah terlihat oleh warga lain dan pada kabur," ujarnya.
MOH. KHORY ALFARIZI | TD