TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun 2017 terjadi rentetan kasus pembunuhan yang membuat masyarakat tercengang. Motif kejahatan ini beragam namun orang yang disangka sebagai pelaku didominasi oleh orang-orang dekat korban.
Belum genap dua pekan di tahun 2017, seorang mahasiswi bernama Murniati, 20 tahun, ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Makmur RT 003 RW 03, Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Polisi menetapkan Abdul Rachman sebagai tersangka. Pria itu tidak lain adalah kakak kandung korban. Diduga pembunuhan ini berlatar belakang warisan.
Pembunuhan berikutnya terjadi 20 Juli. Korbannya adalah Yeni Maharani. Perempuian 27 tahun itu ditemukan tewas di pinggir Kali Ciliwung dekat Grand Depok City, Depok. Belakangan polisi menangkap Suhartanto, 29 tahun, suami Yeni. Pembunuhan ini dilatarbelakangi masalah rumah tangga. Korban mengetahui suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain.
Peristiwa berikutnya terjadi di Apartemen Gading Nias, Tower Dahlia 19, Jalan Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bayi berusia tiga bulan tewas di tangan ayah kandungnya, .
Faisal Amir, 27 tahun. Tersangka kesal karena anaknya kerap menangis. Dia membekap bocah mungil itu menggunakan bantal hingga tak bernapas lagi.
Awal September lalu, masyarakat dikejutkan dengan berita pembunuhan di Hari Raya Idul Adha. Seorang pegawai Badan Narkotika Nasional bernama Indria Kameswari tewas diterjang peluru. Penembak perempuan 38 tahun itu ternyata adalah suaminya sendiri, Abdul Malik Aziz atau Mohammad Akbar. Motif pembunuhan ini diduga karena Abdul Malik tidak tahan karena sering direndahkan oleh istrinya.
Indria Kameswari dan suaminya, Abdul Malik Azis alias Mochmad Akbar. Istimewa
Pembunuhan bos bakmi Vera Yusika Sumarna pada 16 September 2017 di Poris Indah, Cipondoh, Tangerang juga ramai diperbincangkan masyarakat. Perempuan 41 tahun itu dikenal sebagai sosialita. Polisi menangkap Jonny Setiawan yang disangka sebagai pembunuh. Dari hasil pemeriksaan diketahui antara tersangka dan korban memiliki hubungan spesial. Vera sudah memiliki suami sedangkan Jonny dalam proses perceraian dengan istrinya. Jonny mengaku membunuh Vera karena merasa direndahkan.
Tersangka Jonny Setiawan. Humas Polrestro Tangerang
Usai menghabisi kekasih gelapnya, Jonny pulang ke rumah bekas mertuanya di Jalan Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang. Di sana dia melihat sang istri tengah berduaan dengan seorang pria. Jonny kalap dan menyerang dua orang itu. Beruntung keduanya selamat meski mengalami luka-luka.
Tersangka pembunuhan Dokter Letty, Ryan Helmy saat menjalani pra rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) di Klinik Azzahra Medical Center, Jakarta, 13 November 2017. Ryan Helmy tega menembak mati istrinya pada Kamis (9/11) lalu akibat digugat cerai. Tempo/Ilham Fikri
Masih di kawasan Tangerang, Lukman Nurdin Hidayat, 37 tahun, terhadap istri dan dua anak kandungnya. Pembunuhan ini diduga berlatar belakang tekanan ekonomi. Lukman kalap ketika mengetahui istrinya menghabiskan uang arisan yang baru diperoleh. Padahal uang itu sedianya untuk membayar utang.
Pada 13 Oktober 2017, Lukman baru pulang ke rumahnya di Perumahan Graha Sienna 2, Blok M, nomor 10, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Dia bertengkar dengan istrinya, Ana Robiah, karena uang simpanan itu. Lukman mengambil besi dan menggunakan benda itu untuk menghabisi Ana. Dua putrinya yang berusia 9 dan 3 tahun
Belum genap sebulan, masyarakat dikejutkan dengan pembunuhan terhadap dokter Letty Sultri. Perempuan itu tewas diberondong tembakan saat bertugas di Klinik Azzahra Medical Centre di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur pada 9 November 2017. Beberapa jam kemudian pelaku penembakan menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Dia adalah dokter Ryan Helmy, suami Letty. Pasangan ini sudah lama berpisah meski belum resmi bercerai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui, Letty sudah menggunggat cerai suaminya karena Helmy kerap bertindak kasar. Namun Helmy tidak bersedia menceraikan istrinya dan memaksa Letty membatalkan gugatan.
Selang dua hari kemudian, seorang bocah berusia lima tahun dilaporkan tewas dibunuh ibu kandungnya di sebuah kamar kos di Jalan Asem, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tersangka, Novi Wanti, diduga melampiaskan kemarahan kepada anaknya karena tidak tahan dengan tekanan ekonomi. Perempuan itu telah bercerai dan baru dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.