TEMPO.CO, Jakarta - Penataan kawasan Tanah Abang dengan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) ke Jalan Jatibaru Raya belum menunjukkan hasil. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, kebijakan baru ini tak bisa cepat dilihat hasilnya.
Sandiaga Uno mengatakan, masih terlalu awal untuk melihat hasil kebijakan yang baru dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2017. Perlu waktu enam bulan sampai 1 tahun untuk melihat efeknya bagi perbaikan kawasan Tanah Abang.
Dia meminta jangan bersorak sorai bahkan euphoria bahwa program itu diyakini pasti berhasil. Di sisi lain, jangan pula menilai penataan Tanah Abang pasti gagal. "Kita sabar saja," kata Sandiaga Uno di depan Stasiun Tanah Abang pada Selasa, 26 Desember 2017.
Lihat: Janji Sandiaga Uno Usir Pedagang Nekad di Trotoar Tanah Abang
Kunjungan Sandiaga Uno ini adalah pertama kalinya sejak penataan dimulai pada Jumat pekan lalu. Pemerintah DKI mengurai kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang dengan menutup ruas Jalan Jatibaru Raya dari depan stasiun hingga mendekati Blok G Pasar Tanah Abang.
Jalan tersebut ditutup demi memberi ruang kepada PKL yang selama ini menjejali trotoar. Pemerintah DKI menyediakan lapak tenda di salah satu jalur Jalan Jatibaru Raya untuk para pedagang. Sedangkan satu jalur jalan lainnya hanya bisa dilewati bus khusus Transjakarta yang melayani perjalanan keliling kawasan Tanah Abang.
Sandiaga Uno menerangkan, rencana jangka menengah Tanah Abang adalah membuat skybridge atau jembatan yang menghubungkan pusat-pusat aktifitas masyarakat dan pedagang.