TEMPO.CO, Bekasi - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi, Syahroni, menjelaskan kejadian tawuran antarkelompok pemuda di Bekasi yang marak belakangan ini.
Menurut Syahroni, tawuran bagian dari dampak negatif menggunakan media sosial untuk kalangan pemuda. "Tawuran mayoritas dilakukan oleh anak-anak di bawah umur," kata Syahroni kepada Tempo, Selasa, 26 Desember 2017.
Dia menanggapi sejumlah kejadian tawuran di Bekasi, terakhir terjadi di Jatibening. Tiga pelaku tawuran Jatibening ditangkap oleh Tim Patriot Polres Bekasi Kota. Setelah ditelusuri, polisi menangkap lima pelaku lainnya.
Baca: Tawuran di Kaliabang Bekasi, 1 Tewas 3 Luka
Syahroni menerangkan, media sosial menjadi sarana meluapkan emosi sehingga mereka gampang terpengaruh ke hal-hal negatif, mulai dari mengkonsumsi rokok. "Setelah bertemu dengan kawan baru, mereka mulai mengkonsumsi alkohol, bahkan mulai coba-coba mengkonsumsi narkoba."
Butuh peran orang tua untuk memagari anak-anaknya agar tidak terjerumus ke aktivitas negatif. Di lingkungan perkotaan orangtua cenderung sibuk dengan aktivitas masing-masing, sehingga lupa akan aktivitas anak-anaknya.
"Anak bebas memegang gadget, aktivitas di dunia maya ini tidak terkontrol," ujar Syahroni.
Syahroni pun mengapresiasi langkah pemerintah yang membatasi penggunaan sim card khusus untuk orang-orang yang sudah mempunyai kartu tanda penduduk. Kebijakan ini dinilai sebagai awal mengontrol aktivitas generasi muda.
Kepala Seksi Perlindungan Khusus Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Mini Aminah, menilai kualitas berkumpul antara orangtua dengan anak perlu ditingkatkan untuk mencegah tawuran dan tindak kekerasan.
Adapun Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro berpendapat tawuran terjadi karena energi yang tak tersalurkan ke kegiatan positif. DPRD sedang mengkaji ihwal organisasi kepemudaan dalam pembahasan Panitia Khusus 16 DPRD Kota Bekasi yang sedang menyusun peraturan daerah tentang kepemudaan.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, untuk mencegah aksi tawuran polisi memaksimalkan patroli Tim Patriot. Menurut dia, tim terbagi menjadi tiga dan berpatroli secara bergantian sehari semalam "Patroli menggunakan sepeda motor sehingga pergerakan lebih cepat," tutur Indarto.