TEMPO.CO, Jakarta - Tembok podium Apartemen Pakubuwono Spring, yang terletak di Jalan Taman Pakubuwono, Kebayoran, Jakarta Selatan, runtuh sekitar pukul 20.15, Selasa, 26 Desember 2017. Akibatnya, tiga pekerja mengalami luka-luka serta tiga orang lain meninggal dunia.
Hingga berita ini ditulis, Rabu siang, 27 Desember 2017, pewarta belum bisa masuk ke tempat kecelakaan itu, sementara lokasi sangat tertutup dan dikelilingi dengan seng biru. Pengamanan ketat dilakukan pihak keamanan proyek dengan menempatkan dua petugas yang berjaga di pintu proyek.
Menurut pantauan Tempo dari atas jembatan penyeberangan orang halte Transjakarta Simprug, lokasi kecelakaan tampak ditutupi terpal berwarna biru dan dikelilingi garis polisi berwarna kuning.
Baca: Tembok Apartemen Pakubuwon Spring di Jakarta Selatan Runtuh
Saat ini, pihak kepolisian, yang dipimpin Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, dan pengawas ketenagakerjaan dari Kementerian Ketenagakerjaan telah hadir di lokasi. Mereka hadir sekitar pukul 12.00.
Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, membenarkan adanya kecelakaan itu. "Telah terjadi kecelakaan kerja hingga mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia," tuturnya di kantor Polda Metro Jaya, Rabu, 27 Desember 2017.
Tiga korban meninggal dunia adalah Adi alias Bima asal Purwakarta, 30 tahun, Khoirul Ma'sum asal Tulung Agung, 35 tahun, serta Dedi Irawan. Adi dan Khoirul telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Sedangkan Dedi, hingga pukul 12.00, masih berusaha dievakuasi dari timbunan beton. Upaya evakuasi belum rampung lantaran perlu kehati-hatian untuk menjamin proses evakuasi aman.
Adapun tiga korban luka-luka adalah Aris Suryanto, 30 tahun, yang mengalami luka patah pada pergelangan tangan kiri dan kaki kanan; Muklas (44), yang mengalami luka sobek di kepala sebelah kiri; serta Idris (28), yang mengalami luka lecet di ketiak kiri dan kanan serta luka sobek di kaki kiri.
Menurut laporan awal, kata Argo, kejadian bermula ketika delapan pekerja di sana tengah mengerjakan fabrikasi kayu atau plafon di area podium, sedangkan dua orang pekerja mengerjakan pengecatan di bagian belakangnya.
Tiba-tiba, kata dia, bangunan area podium patah dan roboh pada bagian tepi podium. Akibatnya, pekerja bangunan yang berada di bawah tertimpa reruntuhan bangunan itu.
Setelah kejadian tersebut, pihak pengawas menolong para korban luka dengan membawa mereka ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Dua korban yang meninggal di lokasi akibat tertimpa bangunan telah dievakuasi, sementara satu orang masih dalam upaya evakuasi.
Argo menuturkan, polisi saat ini berada di lokasi apartemen tersebut untuk menyelidiki kecelakaan kerja itu. "Mengecek apakah ada pelanggaran pidana atau tidak," tuturnya.