TEMPO.CO, Tangerang - Beroperasinya kereta Bandara Soekarno-Hatta ternyata berdampak pada jadwal kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Tangerang dan sebaliknya yang berkurang.
Menurut Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, pengurangan jadwal KRL ini terjadi arena jalur kereta bandara menggunakan jalur KRL. "Sekarang KRL dikurangi dari 15 menit menjadi 30 menit. Turun setengahnya," kata Arief kepada Tempo seusai peresmian kereta bandara, Selasa, 2 Januari 2018.
Padahal, kata Arief, pengguna KRL pada 2016 sudah mencapai 9,5 juta penumpang dengan jumlah penumpang per hari mencapai 27 ribu orang. "Secara intensitas pengguna lebih banyak KRL," katanya.
Baca: Anies Baswedan Tak Ikut Jokowi Resmikan Kereta Bandara
Arief berharap ada solusi dari pihak terkait dan pemerintah pusat perihal masalah ini. Ia berharap, diresmikannya kereta bandara bukan memindahkan masalah. "Karena Kota Tangerang saat ini menjadi pusat transportasi yang bermasalah dengan kemacetan," ujar Arief.
Penumpang menaiki kereta bandara menuju Stasiun Soekarno- Hatta, di Jakarta, 26 Desember 2017. PT Railink resmi mengoperasikan Kereta Bandara dari Stasiun Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru dengan tarif promo Rp30 ribu hingga 1 Januari 2018. ANTARA
Arief mengaku ikut senang dan bangga dengan dioperasikannya kereta Bandara Soekarno-Hatta ini. Karena, kata Arief, masyarakat Jabodetabek khususnya Tangerang cukup mudah mengakses Bandara Soekarno-Hatta. "Tadinya harus muter ke Jalan Parameter, sekarang cuma naik dari Stasiun Batu Ceper. Ini solusi moda transportasi alternatif," katanya.
Hanya saja, satu sisi tujuan kereta api bandara untuk mengurangi kemacetan. Namun, dengan pengurangan jadwal KRL akan menambah persoalan baru bagi Kota Tangerang.
Kereta bandara resmi beroperasi hari ini, 2 Januari. Dengan diresmikan, tarif kereta bandara saat ini Rp 70 ribu. Kereta bandara tersebut melayani 42 perjalanan pada pukul 03.51-21.51, dengan rute Sudirman Baru (BNI City)-Bandara Soekarno-Hatta, dan pukul 06.10-23.10, untuk rute sebaliknya.