TEMPO.CO, Jakarta -
Jakarta – PT Ratu Prabu Energi mengusulkan penawaran pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta ringan di Jakarta dan sekitarnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menerima usulan tersebut.
"Terus terang kami sangat gembira, karena ini adalah suatu usulan yang sangat konkrit dalam mengatasi masalah kemacetan di ibu kota Jakarta," kata Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Sandiaga Uno mengungkapkan, salah satu usulan Ratu Prabu adalah membangun 200 kilometer jalur tambahan LRT di wilayah Jakarta dan kota kota penyangga. Total investasi pembangunannya, mencapai US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 320 triliun. "Ini konsepnya full business to business (b to b)," ujar Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga Uno, nilai investasi tersebut untuk pembangunan LRT selama lima tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2025, melalui kerja sama dengan investor Korea, Cina, dan Jepang.
PT Ratu Prabu Energi, kata Sandiaga Uno, sudah berkomunikasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) dan Kementerian Perhubungan untuk mematangkan rencana tersebut.
Pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat saat ini tengah menggarap proyek LRT. LRT Jakarta yang digarap pemerintah DKI ditargetkan beroperasi pada 2018 dalam rangka menyambut Asian Games 2018. Sedangkan pemerintah pusat mengerjakan LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada 2019, dengan mengangkut 116 ribu penumpang per hari.
Sandiaga Uno juga berharap, proyek tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. "Lapangan kerja, kami sekarang sedang kaji tapi kami pastikan bahwa Jakarta punya transportasi berbasis rel yang tidak kalah dengan kota-kota besar di luar negeri," kata Sandiga Uno.