Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dukun Cabul Sodomi 25 Anak Pernah Tobat, Tapi...

image-gnews
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif dan Kasatreskrim AKP Wiwin Setiawan menginterogasi tersangka pedofil WS alias Babeh pada Kamis, 4 Januari 2018. FOTO: Dokumentasi Polresta Tangerang.
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif dan Kasatreskrim AKP Wiwin Setiawan menginterogasi tersangka pedofil WS alias Babeh pada Kamis, 4 Januari 2018. FOTO: Dokumentasi Polresta Tangerang.
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Tangerang mencatat WS alias Babeh, 49 tahun, adalah dukun cabul pelaku sodomi kambuhan.

Dalam interograsi oleh kepala Polresta Tangerang Komisaris Besar M. Sabilul Alif, Babeh mengatakan menyesali perbuatannya. Tapi, doronngan mencabuli anak di bawah umur  terus muncul.

"Iman saya tipis, dulu pernah begitu (sodomi) anak-anak di rumah, terus tobat. Tapi entah setan apa yang masuk saya, begitu lagi di kobong (gubuk)," katanya dengan kepala menunduk hari ini, Jumat, 5 Januari 2018.

Pria yang berprofesi sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, ini menceritakan bagaimana awal mulanya dia melakukan sodomi hingga korbannya mencapai 25 anak-anak di bawah umur.

BacaDukun Cabul Tangerang Juga Jadi Guru yang Sodomi Bekas Muridnya

Babeh menceritakan, pada Oktober 2016 dia ditinggal istrinya untuk bekerja di Malaysia. WS, yang memiliki anak angkat berusia 23 tahun dan anak kandung yang sudah berumah tangga, merasa kesepian.

WS juga cukup tenar di kampungnya sebagai orang yang memiliki kemampuan mengobati penyakit alias dukun atau orang pintar. Selain itu, yang membuat anak-anak lelaki yang menginjak remaja usia 12 tahun tertarik, Babeh disebut-sebut memiliki ajian Semar Mesem untuk memikat lawan jenis.

"Kata orang-orang saya ini bisa mengobati penyakit, anak- anak yang datang ke gubuk bermain dan ingin minta ajian Semar Mesem itu," ucapnya kepada Sahibul. "Saya katakan harus ada mahar uang. Mereka enggak bisa (memberi) tapi mau saya gituin (sodomi) sebagai kompensasi nanti dapat ajian."

Menurut tersangka, anak-anak yang berusia 12, 13 dan 15 tahun tersebut biasa datang ke rumahnya dan menginap sehingga sodomi dilakukan secara rahasia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka diancam kalau bercerita kepada orang lain maka akan kena sial selama 60 hari. Anak-anak ini manut saja," kata Sabilul.

Anak-anak itu juga mau saja diminta menelan gotri (bola besi kecil) sebagai syarat untuk menerima ajian Semar Mesem. WS melakukan sodomi pada April hingga Juli 2017. Sebagian korbannya adalah santri pondok pesantren di dekat rumahnya.

Warga tak suka dengan aktivitas Babeh lalu membakar gubuk di Kampung Sakem, Desa Tamiang. WS mengaku sejak itu dia tobat tak mau sodomi lagi. Tapi rupanya hasrat seksual pria yang menyebutkan telah pisah ranjang dengan istrinya itu timbul lagi pada Oktober 2017. Anak-anak yang ingin mendapat ilmu Semar Mesem mendatangi WS di gubuknya yang baru, yang sebagian bekas siswanya.

Sodomi kepada anak-anak berlangsung lagi selama dua bulan terakhir hingag 2 Desember 2017. Seorang korban Babeh menceritakan kepada orangtuanya dan kemudian melapor ke Polsek Rajeg pada 14 Desember 2017.

"Jadi ada tiga lokasi, selain di gubuk dan rumahnya di Kampung Sakem, tempat berbuat sodomi juga di gubuk baru di Kampung Jawaringan Desa Sukamanah, Rajeg," tutur Sabilul.

Sabilul memerintahkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Wiwin Setiawan untuk mengungkap kasus tersebut. Tapi, kasus ini tidak langsung diekspos mengingat harus memeriksa anak-anak lain yang turut menjadi korban. Faktor psikologis anak juga menjadi perhatian. Penanganan juga harus hati-hati agar tersangka tak dihakimi massa.

Pada 20 Desember 2017, Sat Reskrim Unit V PPA, Pimpinan Kanit PPA Ipda Iwan Dewantoro, bersama 4 anggotanya menangkap WS. Kasus diambilalih Polresta Tangerang dengan Pelimpahan Berkas Perkara Nomor B: 151/XII/2017/Sek.Rajeg, tanggal 20 Desember 2017 karena sensitif.

Atas perbuatannya, tersangka dukun cabul pelaku sodomi itu dijerat Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun dalam paling lama 15 tahun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

10 Februari 2024

Suasana saat para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) menerima kunjungan dari keluarga untuk berbuka puasa bersama di Lapas Kelas IIA Pontianak di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu, 29 Maret 2023. Selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, Lapas Kelas IIA Pontianak memberikan kesempatan kepada WBP untuk berbuka puasa bersama keluarga inti agar hubungan silahturahmi kekeluargaan tidak terputus. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.


Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

13 Oktober 2022

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

Pemkot Jakbar memastikan korban kekerasan seksual anak itu mendapatkan perlindungan sehingga tidak mengalami trauma dan tertekan.


Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

13 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

Anggota Polsek Kalideres, Jakarta Barat, menangkap pelaku sodomi terhadap anak yang beraksi di sebuah empang hingga tersebar melalui media sosial.


Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

11 Oktober 2022

Lokasi pelecehan seksual di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

Sejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat empang mengaku mengetahui kasus sodomi itu setelah viral di media sosial.


Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

11 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.


Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

26 Desember 2020

Ilustrasi Perempuan Pembunuh. shutterstock.com
Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

Salah satu pembunuhan dalam Kaleidoskop 2020 metro adalah kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.


Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

10 Desember 2020

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

Manusia silver tersangka pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, AYJ alias Amoy, 17 tahun, menjelaskan alasannya memotong tubuh Dony Saputra.


Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

Pengamen manusia silver berinisal AYJ alias Amoy, 17 tahun, ternyata bukan sekali saja menjadi korban sodomi oleh Dony Saputra, 24 tahun.


Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi. kisspng.com
Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan kepolisan harus terlebih dahulu menangani kasus sodomi yang pernah dialami manusia silver, A.


Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

9 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

Aparat gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya menangkap seorang remaja berusia 17 tahun berinisial A, tersangka mutilasi.