TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim jumlah penumpang shuttle bus Tanah Abang Explorer terus meningkat dalam dua pekan penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Integrasi dengan Tanah Abang Explorer (menghasilkan--) 150 ribu penumpang selama 14 hari," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat 5 Januari 2018.
Sandiaga menjelaskan, data penumpang dari PT Transjakarta menunjukkan ada 102.544 orang yang menaiki shuttle bus Tanah Abang Explorer pada periode 22-31 Desember 2017. Sedangkan pada 1-4 Januari 2018, tercatat ada 47.143 penumpang.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyatakan, peningkatan ridership atau jumlah penumpang dalam penataan Tanah Abang memang terlihat sejak awal. Di hari pertama penerapan penataan pada 22 Desember 2017, tercatat sebanyak 5.000 penumpang shuttle bus. Jumlah itu kian meningkat hingga tercatat sekitar 12 ribu penumpang per hari hingga 4 Januari 2018.
Baca Juga: Angkot Tanah Abang Diganti Bus Tanah Abang Explorer
Jumlah penumpang, kata Budi Kaliwono, sempat mencapai angka 14.421 pada 30 Desember 2017 atau saat hari libur. "Jadi yang kami layani bukan semata-mata pekerja, tapi orang-orang yang ingin berbelanja ke Tanah Abang," kata Budi Kaliwono.
Berdasarkan pengamatan Budi Kaliwono, kerja sama Trans Jakarta dengan angkutan umum di Tanah Abang menghasilkan pola yang terbalik dari biasanya. Di lokasi lain, kata dia, angkutan umum menjadi pengumpan bagi Transjakarta, sementara di Tanah Abang yang terjadi justru sebaliknya yakni kepadatan penumpang di stasiun terurai dan tersebar di seluruh kawasan berkat Trans Jakarta.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Penataan Tanah Abang Bantu Program Jokowi
Penataan Tanah Abang tahap pertama merupakan solusi jangka pendek Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk mengatasi kesemrawutan di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini. Anies memberlakukan sterilisasi di Jalan Jatibaru Raya selama 10 jam sejak pukul 08.00 WIB. Satu jalur jalan diperuntukkan hanya untuk shuttle bus, sedangkan satu sisi kosong digunakan untuk menampung sekitar 400 pedagang kaki lima.