TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana melakukan survei mengenai efektivitas penataan kawasan Tanah Abang tahap pertama. Penataan tersebut menerapkan sterilisasi Jalan Jatibaru Raya selama 10 jam, sejak pukul 08.00 WIB dan menempatkan pedagang kaki lima atau PKL di satu sisi jalan.
"Kami mau launch survei minggu depan yang akan menguji efektivitas kebijakan ini," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, pada Jumat 5 Januari 2018.
Sandiaga menjelaskan, metode penelitian yang akan digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif melalui survei di lapangan yang menggunakan kuesioner. Point pertanyaannya berupa data personal untuk mengetahui karakteristik responden, aktivitas responden, pendapat dan perilaku responden, dan kepuasan responden.
Menurut Sandiaga, responden yang akan disurvei adalah bukan pengguna shuttle bus dan pengguna shuttle bus. Bukan pengguna shuttle bus antara lain warga setempat, supir angkot dan Metromini, ojek online dan pangkalan, dan pedagang.
Sedangkan pengguna shuttle bus, di antaranya pedagang dan warga setempat.
"Bukan (responden) komentarin social media feeding. Benar-benar orang yang datang ke Tanah Abang, datang mencaci Satpol PP, PKL yang dorong-dorong Dishub dan lain-lain," katanya.
Survei tersebut, kata Sandiaga, akan berlangsung selama 15-20 hari untuk menganalisa data-data. Ia memperkirakan, survei telah selesai pada pertengahan Februari 2018. Hasilnya nanti akan digunakan sebagai basis evaluasi pertama.
"Survei yang didesain untuk memastikan kami punya baseline dari pada hasil penataan yang bisa kami pegang sebagai acuan menyikapi kebijakan ini," kata Sandiaga Uno menjelaskan soal Tanah Abang.