TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim kawasan Tanah Abang mengalami penurunan kemacetan yang signifikan sejak mulai ditata pada 22 Desember 2017 sampai 4 Januari 2018.
"Bukan sulap bukan sihir. Tapi kenyataan bahwa jumlah kemacetan per hari di kawasan Tanah Abang drop signifikan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat, 5 Januari 2018.
Baca juga: Polisi Ungkap Penataan Tanah Abang Anies Baswedan Tabrak 4 Aturan
Sandiaga menyebutkan, jumlah kemacetan di pekan pertama turun sebanyak 58 persen. Adapun dalam periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018, rata-rata penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday, dan 25 persen untuk weekend jika dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017).
Kendati begitu, Sandiaga menilai penurunan jumlah kemacetan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh libur panjang akhir pekan, Natal, cuti bersama, Tahun Baru 2018, serta libur sekolah.
Sehingga perlu ada waktu pengamatan yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang mempresentasikan kondisi di hari normal. "Tapi ini laporan kemacetan per hari via Waze dengan jarak 1 kilometer dari Tanah Abang," katanya.
Pada 14 hingga 22 Desember tercatat sekitar laporan kemacetan 3.200-11.000 laporan kemacetan. Di hari pertama penataan Tanah Abang, jumlah kemacetan tercatat sebanyak 7.189 laporan, lalu menurun hingga 2.043 laporan pada 25 Desember 2017.
Pada 26 Desember 2017, jumlah laporan kemacetan tercatat sebanyak 3.495 laporan dan meningkat hingga menyentuh 6.629 pada 28 Desember 2017. Sehari setelahnya, angka tersebut turun menjadi 6.209 laporan, kemudian menjadi 2.916 pada 30 Desember, dan meningkat lagi menjadi 4.383 laporan.
Pada awal Januari, jumlah laporan kemacetan di Tanah Abang tercatat 607 laporan pada 1 Januari 2018 dan terus meningkat ke angka 2.831 laporan pada 4 Januari 2018.