Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Miris Melihat Trauma Korban Sodomi Dukun Cabul, Begini Ceritanya

image-gnews
Ilustrasi kekerasan pada anak. Shutterstock
Ilustrasi kekerasan pada anak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO.Tangerang - Sebanyak 41 anak-anak lelaki usia 9 hingga 15 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual sodomi oleh dukun cabul Wawan Sutiono alias Babeh, 49 tahun, saat ini dalam perlindungan kepolisian dan mendapatkan trauma healing.

Trauma healing adalah suatu tindakan untuk membantu korban untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.

Nadli Rotun, salah satu pendamping korban dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tangerang, menceritakan penderitaan tekanan psikis yang dialami para korban. Salah satunya korban berusia 15 tahun yang sering marah-marah di rumahnya.

"Ibunya hampir dibunuhnya dengan golok," kata Nadli kepada Tempo pada hari ini, Sabtu, 6 Januari 2018.

BacaKorban Sodomi Jadi 41 Anak, Polisi Tangerang Buka Pos Pengaduan

Polresta Tangerang di Tigaraksa membuka posko pengaduan korban dukun cabul Wawan. Terdata sudah 41 anak-anak menjadi korban. Mereka mengalami kekerasan seksual kurun November dan Desember 2017.

Awal terbongkar praktik dukun cabul sodomi ini setelah seorang anak berusia 9 tahun mengeluh sakit anusnya. Kepada ibunya, dia mengatakan, "Mamah, aing (saya) pantat berdarah, suka digituin (sodomi) Babeh."

Keluarga korban, pada 14 Desember 2017, melaporkan ke Polsek Rajeg dan mendapatkan atensi serius oleh Kepala Polres Tangerang Komisaris Besar M. Sabilul Alif dengan membentuk tim sehingga pada 20 Desember 2017 Wawan dicokok dari rumahnya di Kampung Sakem Desa Tamiang, Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

Dukun cabul yang pernah menjadi guru honorer SD di Rajeg tersebut meringkuk di sel tahanan Polresta Tangerang di Tigaraksa. Wawan alias Babeh, yang ditinggal istrinya bekerja di Malaysia, terancam hukuman 15 tahun penjara.

Tak hanya itu, dia mengurung diri karena di luar rumah dibully dan diejek kawan-kawannya. "Waktu ambil rapor, ibunya cerita kepada guru kalau anaknya itu bawa golok."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika menjalani penyembuhan taruma di rumah sakit, Nadli melanjutkan, korban itu diminta menggambar rumah dan pemandangan dan di belakang rumah ada sungai. Namun, si anak kesulitan menggambar pohon kemudian dia bertanya kepada Nadli.

"Ibu, gimana sih gambar pohon?" ujarnya. Nadli pun memberi contoh sederhana, yakni menggambar dahan pohon seperti jari.

Yang terjadi, korban menempelkan tangannya di kertas lalu menjiplaknya. Tapi alangkah terkejutnya Nadli, korban menggambar daun pada ujung dahan berupa alat kelamin pria.

Ternyata tak hanya dia  yang imajinasi tentang alat kelamin terekam kuat di kepala. Ada korban lain yang menggambar alat kelamin perempuan lalu menciuminya. "Saya miris dan sedih melihatnya."

Ada tiga korban yang berusia 15 tahun tapi hanya korban yang mengambar daun tadi yang mau terbuka. Dua korban lainnya susah sekali dimintai keterangan. Tim harus berusaha keras meyakinkan dua keluarga korban yang rumahnya tak jauh dari gubuk milik tersangka Wawan di Kampung Jawaringin, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg yang menjadi lokasi sodomi.

"(Dari) Dua keluarga ini ada enam anak yang menjadi korban, tapi takut divisum," kata Nadli.

Pada hari pertama dilakukan trauma healing, menurut Nadli, para korban rata-rata muntah kemungkinan mual setelah menelan gotri (bola besi kecil).

Dukun cabul Wawan meminta para korban menelan gotri sebagai syarat mendapat ilmu Semar Mesem untuk menggaet lawan jenis. Gotri itu diolesi minyak sehingga akhirnya anusnya sakit yang kemungkinan itu membuat mereka marah-marah di rumah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

10 Februari 2024

Suasana saat para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) menerima kunjungan dari keluarga untuk berbuka puasa bersama di Lapas Kelas IIA Pontianak di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu, 29 Maret 2023. Selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, Lapas Kelas IIA Pontianak memberikan kesempatan kepada WBP untuk berbuka puasa bersama keluarga inti agar hubungan silahturahmi kekeluargaan tidak terputus. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.


Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

13 Oktober 2022

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

Pemkot Jakbar memastikan korban kekerasan seksual anak itu mendapatkan perlindungan sehingga tidak mengalami trauma dan tertekan.


Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

13 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

Anggota Polsek Kalideres, Jakarta Barat, menangkap pelaku sodomi terhadap anak yang beraksi di sebuah empang hingga tersebar melalui media sosial.


Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

11 Oktober 2022

Lokasi pelecehan seksual di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

Sejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat empang mengaku mengetahui kasus sodomi itu setelah viral di media sosial.


Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

11 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.


Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

26 Desember 2020

Ilustrasi Perempuan Pembunuh. shutterstock.com
Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

Salah satu pembunuhan dalam Kaleidoskop 2020 metro adalah kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.


Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

10 Desember 2020

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

Manusia silver tersangka pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, AYJ alias Amoy, 17 tahun, menjelaskan alasannya memotong tubuh Dony Saputra.


Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

Pengamen manusia silver berinisal AYJ alias Amoy, 17 tahun, ternyata bukan sekali saja menjadi korban sodomi oleh Dony Saputra, 24 tahun.


Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi. kisspng.com
Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan kepolisan harus terlebih dahulu menangani kasus sodomi yang pernah dialami manusia silver, A.


Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

9 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

Aparat gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya menangkap seorang remaja berusia 17 tahun berinisial A, tersangka mutilasi.