TEMPO.CO, Tangerang – Kepolisian Resor Bandar Udara Soekarno-Hatta sudah menangkap Hani binti Kahid Unta, yang diduga membuang mayat bayi di toilet pesawat Etihad. Namun perempuan 37 tahun itu belum diperiksa karena harus menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta. "Kondisinya sangat lemah. Sekarang sudah dirawat dulu," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan, Ahad, 7 Januari 2018.
Menurut Yusep, Hani terbang dari Bandara Bangkok menggunakan pesawat AirAsia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 00.25. "Kami jemput saat turun dari pesawat menggunakan ambulans dan langsung dibawa ke KKP," katanya.
Yusep mengatakan polisi belum menetapkan Hani sebagai tersangka. Pemeriksaan terhadap perempuan asal Cianjur, Jawa Barat, itu rencananya dilakukan setelah kondisi kesehatannya membaik.
Baca: Mayat Bayi Ditemukan di Laci Toilet Pesawat Etihad dari Abu Dhabi
Mayat bayi itu ditemukan pertama kali oleh petugas cleaning service di toilet pesawat Etihad, yang berangkat dari Abu Dhabi dan transit di Bangkok. Saat ditemukan, bayi tersebut terbungkus plastik, masih lengkap dengan ari-ari dan darah.
Berdasarkan keterangan kru pesawat, ada seorang perempuan bernama Hani binti Kahid Unta yang terpaksa turun di Bangkok, Thailand, karena mengeluh sakit perut dan mengalami pendarahan. Dari keterangan inilah polisi menduga mayat bayi di toilet pesawat itu adalah anak yang baru dilahirkan Hani.