TEMPO.CO, Jakarta -Polisi akan menyelidiki penyebab samaran Brigadir Rizal Taufik bisa terbongkar saat memburu bandar narkoba hingga berujung penganiayaan. Brigadir Rizal Taufik, anggota Sub Unit Dua Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat yang dianiaya bandar narkoba pada Rabu lalu, saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami belum bisa bilang ada keterlibatan orang dalam, karena siapa tahu pelaku pernah melihat Rizal di kantor polisi," ujar Kepala Polisi Resor Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi saat jumpa wartawan di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Ahad, 7 Januari 2018.
Baca : Buron ke Banten, Bandar Narkoba Penganiaya Polisi Tewas Didor
Hengki menjelaskan, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan penyamaran seorang polisi terbongkar. Untuk kasus Rizal, menurut Hengki terjadi karena pada saat menyamar menjadi pembeli, Rizal yang bertemu Siti Aisyah, istri pelaku sekaligus pengedar narkoba, langsung memborgol tangannya. Sehingga penyamarannya langsung terungkap.
"Saat baru memborgol, langsung dipukul pakai kayu kaso dua kali oleh AS," ujar Hengki.
Penganiayaan terhadap Rizal Taufik terjadi pada Jumat, 5 Januari 2018. Dia mendapat tugas menyamar menjadi pembeli narkoba. Targetnya adalah AS, yang berada di Kampung Janis, Tambora, Jakarta Barat.
Sekitar pukul 19.00, Rizal menuju Kampung Janis, sementara anggota tim yang lain menunggu di dekat rel kereta. Selang beberapa menit, terdengar bunyi tembakan.
Anggota tim segera masuk ke Kampung Janis dan mendapi Rizal tergeletak di bawah tangga salah satu rumah. Saat itu juga Rizal dilarikan ke Rumah Sakit Pluit. "Akan kami selidiki (bocor karena karena orang dalam atau tidak)," ujar Hengki soal kronologi Brigadir Rizal diserang dan dianiaya bandar narkoba AS tersebut..